Suara.com - Pemerintah lewat Presiden Joko Widodo akhirnya memutuskan untuk memberikan vaksinasi Covid-19 secara gratis untuk seluruh masyarakat.
Sebelumnya, vaksinasi Covid-19 dibagi dalam dua skema yakni yang diberikan secara gratis dan juga secara mandiri. Untuk vaksinasi gratis akan dikelola oleh Kementerian Kesehatan, sedangkan mandiri oleh Kementerian BUMN.
Hal itu sempat membuat masyarakat dan juga ahli ragu bahwa Indonesia akan berhasil untuk membentuk herd immunity. Kini, setelah Presiden Jokowi menggratiskan vaksin Covid-19 untuk semua, mungkinkah kekebalan kelompok bisa terbentuk lebih cepat?
"Jadi program vaksinasi yang digratiskan ini bentuk komitmen pemerintah untuk menjami aksesibilitas vaksin terhadap masyarkat dengan semakin mudahnya akses vaksin kekebalan komunitas bisa dicapai lebih cepat," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
Wiku memastikan vaksin Covid-19 yang digunakan dalam program vaksinasi merupakan vaksin terbaik bagi masyarakat Indonesia.
"Jika vaksinasi dijalankan tahun 2021, pemerintah memastikan vaksin yang digunakan merupakan vaksin terbaik bagi masyarakat di Indonesia," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis.
Wiku mengatakan pemerintah tidak akan terburu-buru dalam menyelenggarakan program vaksinasi.
Program vaksinasi akan dilaksanakan dengan bertanggungjawab dan tetap mematuhi tahapan pengembangan vaksin, sehingga vaksin yang digunakan betul-betul aman dan berkhasiat bagi masyarakat.
Lebih jauh dia menekankan Presiden telah mengumumkan komitmen pemerintah menyediakan vaksin Covid-19 gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Pandemi Bencana Non Alam, Epidemiolog: Vaksin Covid-19 Wajib Gratis
Oleh karena itu semua instansi pemerintah pusat maupun daerah perlu menindaklanjuti program vaksinasi agar menjadi program prioritas, sehingga vaksinasi bisa berjalan baik.
"Program vaksinasi, termasuk komunikasi publik, dapat berjalan terstruktur dan sesuai tahapan. Hindari membuat asumsi atau pernyataan yang bersifat kontraproduktif dengan tujuan program vaksinasi," jelas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis