Suara.com - Membelikan mainan untuk anak sebaiknya jangan asal pilih. Terutama untuk anak usia di bawah lima tahun atau balita, yang masa tumbuh kembangnya terjadi dengan cepat. Lalu, bagaimana cara memilih mainan aman untuk balita?
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bahkan telah membuatkan panduan dalam memilih mainan aman yang sekaligus bisa menjadi media belajar bagi anak.
"Panduan dari IDAI, pilih mainan untuk anak yang sesuai standar, misalnya SNI. Karena dengan adanya label itu, pasti sudah memenuhi persyaratan keamanan badan pengujian berwenang," kata dr. Theresia Santi. Sp. A., dalan webinar parenting dari Kodomo Challange, Sabtu (19/12/2020).
Selain itu, juga penting untuk perhatikan ukurannya, lanjut dokter Theresia. Jika mainan terbagi jadi bagian kecil-kecil atau mudah lepas, tidak disarankan diberikan kepada anak di bawah usia 3 tahun. Bentuknya juga tidak boleh tajam, mudah pecah, atau bahkan bisa digunakan untuk menembak.
"Jadi hati-hati pada mainan pistol-pistolan yang dijual itu tidak sesuai persyaratan anak balita," kata Theresia.
Bahan pembuatan mainan juga harus jadi pertimbangan. Dr. Theresia menyampaikan bahwa pilih mainan yang tidak mengandung bahan logam, apalagi merkuri. Sebab dikhawatirkan akan masuk ke dalam tubuh anak yang masih dalam masa oral. Jika kondisi itu terjadi, berisiko membuat tumbuh kembang anak terganggu.
"Anak mula-mula nggak mau makan, berliur banyak, diam saja hanya terbaring di tempat tidur. Jadi harus cerdas memilih mainan," ucapnya.
Mainan juga sebenarnya bisa disesuaikan dengan usia anak. Dr. Theresia mencontohkan, untuk anak usia di bawah dua tahun bisa dibelikan mainan puzzle sederhana yang memiliki potongan-potongan besar. Ataupun boneka tangan sambil membacakan dongeng kepada anak. Sementara untuk anak usia 2-3 tahun, mainan puzzle masih bisa diberikan namun dengan tingkat potongan yang lebih kompleks agar merangsang anak untuk belajar.
"Atau bisa juga dengan lego. Kemudian ajak anak mainan yang menggambar dengan kuas," ucapnya.
Baca Juga: Bikin Ngakak, Tes Kekebalan ini Gunakan Pistol Mainan Anak-Anak
"Kalau 3-5 tahun bisa lebih bermacam lagi. Bisa main balok-balokan, bisa belajar gunting tempel, bisa cat air, crayon, pensil warna, juga bunyi-bunyian," katanya lagi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien