Suara.com - Virus corona Covid-19 dapat menyerang siapa saja. Meski usia senja lebih rentan, namun tak menutup kemungkinan bagi remaja dan anak-anak terserang virus tersebut.
Namun pada beberapa kasus, Covid-19 justru membuat seseorang mengetahui penyakit lain yang dideritanya.
Dilansir dari People, keluarga Ariel Griffith sudah cukup terpukul ketika mengetahui gadis berusia 13 tahun itu menderita sepsis dan Covid-19. Tapi setelah pemeriksaan lebih lanjut, ternyata ia juga menderita leukemia.
Ibu Ariel, Lauren Hocin, mengungkapkan bahwa Ariel "muntah dan muntah" pada 8 Desember dan keluarga berasumsi dia tertular Covid-19. Sebab ayah tirinya dinyatakan positif terkena Covid-19 seminggu sebelumnya.
"Saya perhatikan ketika saya membangunkannya, wajahnya tampak bengkak," kata Hocin.
"Itu ada di area kelenjar getah beningnya. Saya berkata, 'Kelihatannya tidak benar.' Ariel mengatakan bahwa dia telah menyadarinya tetapi takut untuk memberi tahu siapa pun. Sudah berminggu-minggu seperti itu," tambahnya.
Ariel yang merupakan siswa muda teladan dan pemain bola basket pergi ke dokter beberapa hari kemudian, ketika dia mengetahui bahwa dia menderita leukemia. Dan meski menerima kabar buruk, Hocin "berterima kasih" kepada dokter yang melihat putrinya.
"Daripada mengatakan, 'Kelenjar getah bening Anda membengkak karena virus corona,' dia bersikeras untuk melakukan tes darah," kenang Hocin kepada TODAY Health . "Ternyata jumlah sel darah putihnya sangat rendah, bersama dengan trombosit, dan dia dikirim ke ruang gawat darurat."
Menurut TODAY Health , Ariel memulai kemoterapi Jumat lalu. Hocin memberikan pembaruan tentang kemajuan putrinya selama akhir pekan di Facebook.
Baca Juga: Dampak Covid-19, Omset Penjualan Pernak-Pernik Natal Turun
"Kesedihan pasti telah mengambil alih, tetapi saya harus mengingatkan diri saya 'keajaiban kecil.' Saya bahkan tidak dapat mulai memberi tahu Anda berapa banyak tanda dari Tuhan yang telah saya lihat dalam beberapa hari terakhir, tanpa keraguan sedikit pun, dan banyak dari Anda telah menunjukkan kepada saya berulang kali, "tulis Hocin.
Mengutip Medical News Today, leukemia adalah kanker darah atau sumsum tulang. Sumsum tulang menghasilkan sel darah. Leukemia dapat berkembang karena masalah dengan produksi sel darah. Kondisi ini disebabkan tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih abnormal.
Leukemia paling mungkin menyerang orang yang berusia di atas 55 tahun, tetapi juga merupakan kanker paling umum pada mereka yang berusia di bawah 15 tahun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?