Suara.com - Seorang balita laki-laki di Missouri, Amerika Serikat yang masih berusia 3 tahun menderita stroke telah dinyatakan positif virus corona Covid-19.
Keluarga sempat berpikir akan kehilangan anak laki-laki tersebut. Bahkan sang ayah sempat tak kuasa melihat anaknya yang masih mungil sudah terinfeksi virus corona.
"Kami berpikir akan kehilangan dia. Saya tidak peduli seberapa tangguh seseorang, ketika melihat anaknya terbaring di rumah sakit seperti ini pasti akan menangis," ujar Tim Parris, ayah Colt, balita 3 tahun itu dikutip dari Fox News.
Ibunya, Sara Parris mengatakan anaknya sempat berhenti makan dan minggu minggu lalu sebelum jatuh sakit. Lalu, Sara segera membawa Colt ke klinik untuk tes virus corona Covid-19 dan hasilnya negatif.
Tapi, kala itu dokter di klinik merekomendasikan Sara untuk membawa anaknya ke rumah sakit. Colt pun dibawa ke Rumah Sakit Wanita dan Anak Universitas Missouri dan dinyatakan positif virus corona Covid-19.
Beberapa jam kemudian, Sara melihat anaknya kehilangan kemampuan untuk menggerakkan lengan kanan dan kaki kanannya. Bahkan anak juga kesulitan berbicara.
"Jadi, saya pergi memberinya boneka kesayangan dan saya perhatikan dia tidak bisa menggunakan lengannya untuk meraih bonekanya. Saat itu saya tahu ada hal yang tidak beres," kata Sara.
Dokter langsung melakukan tes pada Colt. Mereka menemukan ada penyumbatan di otak Colt, yang kemungkinan efek neurologis dari infeksi virus corona Covid-19.
"Diagnosis virus corona ini sangat penting menurut kami. Karena, anak-anak yang terinfeksi virus corona cenderung memiliki gumpalan yang bisa menyebabkan stroke dan masalah lainnya," kata Dr Camilo Gomez, ahli saraf yang mengatasi Colt.
Baca Juga: Studi: Virus Corona Mutasi Baru 56 Persen Lebih Menular
Sebelumnya, virus corona Covid-19 ini memang sudah dikaitkan dengan beberapa kondisi neurologis. Satu penelitian pada Juli 2020, mengidentifikasi masalah neurologis itu termasuk stroke, delirium, kerusakan saraf dan peradangan otak langka.
"Bedanya, tidak ada kasus lain seperti ini yang melibatkan anak kecil. Jika orang dewasa usia 40 hingga 60 tahun yang mengalami kondisi ini mungkin akan mendapatkan hasil berbeda," kata Dr Paul Carney, seorang ahli saraf anak yang juga menangani Colt.
Sementara itu, Sara juga tidak tahu pasti dari mana anaknya bisa tertular virus corona. Karena, ia dan suaminya memilih home schooling untuk menyekolahkan anaknya selama pandemi virus corona.
Mereka sengaja meminimalkan interaksi publik sampai tingkat tertinggi. Bahkan mereka juga tidak keluar demi melindungi diri dari virus corona. Karena, mereka berpikir tidak akan bisa berjauhan atau menghindari interaksi dengan orang lain ketika keluar.
Kini, Colt masih dalam proses pemulihan. Colt membutuhkan rehabilitasi agar bisa menggerakkan lengan dan kakinya kembali.
Ia juga mendapatkan obat pengencer darah atau aspirin selama 6 bulan ke depan. Sara bersyukur kondisi anaknya perlahan membaik bagaikan berkah liburan akhir tahun.
Berita Terkait
-
Makan Bergizi Gratis Jadi Andalan Tekan Stunting di Tamansari Bogor
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
Bengisnya Ibu Tiri di Bandung: Sari Mulyani Tersangka, Autopsi Ungkap Siksaan Sadis pada Balita
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan