Suara.com - Parasetamol adalah obat yang biasa digunakan untuk mengatasi nyeri dan menurunkan suhu tinggi. Obat ini dikombinasikan dengan obat penghilang rasa sakit dan anti-penyakit lainnya.
Banyak orang juga menggunakan obat parasetamol untuk mengatasi flu. Karena, parasetamol juga merupakan bahan dalam berbagai pengobatan flu.
Meski obat parasetamol ini tergolong umum, tapi banyak orang yang belum mengetahui tentang parasetamol. Terutama, mungkinkah parasetamol diminum bersamaan dengan ibuprofen.
Ibuprofen sendiri merupakan obat penghilang rasa sakit sehari-hari untuk berbagai rasa sakit dan nyeri, termasuk sakit punggung, nyeri haid dan sakit gigi.
Ibuprofen biasanya tersedia dalam bentuk tablet, kapsul dan sirup yang ditelan. Obat ini juga tersedia dalam bentuk gel, mousse dan semprotan yang bisa digosokkan pada kulit.
Menurut NHS, aman menggunakan parasetamol dengan jenis obat penghilang rasa sakit lain yang tidak mengandung parasetamol, seperti ibuprofen, aspirin dan kodein.
"Jangan minum parasetamol bersama obat lain yang mengandung parasetamol. Jika Anda menggunakan dua obat berbeda yang mengandung parasetamol, ada risiko overdosis," jelas NHS dikutip dari Express.
Ada beberapa laporan berita tentang obat penghilang rasa sakit anti-inflamasi, seperti ibuprofen, yang membuat virus corona semakin parah.
Komisi Obat-obatan Manusia telah mengonfirmasi bahwa tidak ada bukti yang jelas bahwa menggunakan ibuprofen untuk mengobati gejala seperti suhu tinggi membuat virus corona semakin parah.
Baca Juga: Heboh Nakes dan Pasien Covid-19 Mesum, Bisakah Virus Menular Lewat Mani?
Anda bisa menggunakan parasetamol atau ibuprofen untuk mengobati gejala virus corona. Tapi, coba parasetamol lebih dulu jika Anda bisa meminumnya.
"Parasetamol memiliki lebih sedikit efek samping daripada ibuprofen dan termasuk pilihan yang lebih aman bagi kebanyakan orang," jelas NHS.
Menurut badan kesehatan, Anda harus mengonsumsi 500mg hingga 1.000mg (biasanya satu atau dua tablet) setiap empat hingga enam jam.
Parasetamol juga bahan dari banyak obat flu, jadi periksalah brosurnya untuk mengetahui seberapa banyak obat yang harus dikonsumsi.
Berita Terkait
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Lem Super Sembuhkan Tulang Patah Dalam 3 Menit? Klaim China Bikin Dokter Ortopedi Tercengang!
-
Keracunan Makanan Obatnya Apa? Ini Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan
-
BPOM dan PSI Perangi Obat Palsu, Libatkan Marketplace hingga Interpol
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru