Suara.com - Pemerintah Indonesia, melalui Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma (Bio Farma), melakukan kerjasama dengan pengembang vaksin Novavax, asal Amerika dan Kanada, juga AstraZeneca dari Inggris dan Jerman. Kerjasama itu untuk mengamankan lebih banyak dan ragam pasokan vaksin Covid-19.
Kerja sama itu menghasilkan perjanjian penambahan pemesanan vaksin Novavax dari 30 juta menjadi 50 juta dosis dengan disaksikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Wakil Menteri I BUMN Pahala Mansury, juga Direktur Utama anggota Holding BUMN Farmasi PT Indofarma (Persero) Tbk. Arief Pramuhanto.
Sementara Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menandatangani perjanjian pembelian vaksin AstraZeneca sebanyak 50 juta dosis. Perjanjian masing-masing telah ditandatangani di kesempatan terpisah oleh perwakilan Novavax, dan AstraZeneca.
Selain itu, fasilitas produksi vaksin Covid-19 di Bio Farma juga mendapat sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) atau Good Manufacturing Practice (GMP) dari Badan POM, yang diserahkan Kepala Badan POM Penny K. Lukito kepada Direktur Utama Bio Farma Honesty Basyir.
"Dengan kebutuhan 426 juta dosis vaksin Covid-19 untuk melindungi masyarakat Indonesia, sangat penting untuk mengamankan pasokan vaksin dari berbagai pengembang vaksin di dunia," kata Honesti dalam keterangan tertulis yang diterima suara.com, Kamis (31/12/2020).
Menurutnya, keberagaman vaksin tidak hanya dari sisi asal pengembang, tetapi juga kriteria dan rentang penerimanya. Tujuannya untuk memberikan perlindungan lebih luas bagi masyarakat Indonesia.
Sementara itu, Sinovac selain mengirimkan 3 juta dosis dalam bentuk jadi, juga mengirimkan pasokan vaksin Covid-19 dalam bentuk bahan baku (bulk) dengan total sebanyak 140 juta dosis, dimulai pada Januari 2021.
"Proses vaksinasi vaksin bentuk jadi dan proses lanjutan bahan baku menjadi produk final dalam kemasan vial 10 dosis, serta distribusinya menunggu izin penggunaan dari Badan POM," ucap Honesti.
Sedangkan vaksin Novovax akan menyediakan sebanyak 50 juta dosis dengan opsi penambahan 80 juta dosis yang mulai disediakan pada triwulan kedua 2021 hingga triwulan pertama 2022. AstraZeneca akan menyediakan 50 juta dosis dan ditambah sebanyak 50 juta dosis berikutnya, yang akan tersedia mulai triwulan kedua 2021 hingga triwulan pertama 2022.
Baca Juga: Vaksin Sinovac Bisa Didistribusikan ke 34 Provinsi Mulai Januari 2021
"Sementara, kerjasama dengan pengembang vaksin asal Amerika Pfizer-BioNTech, tengah dalam proses finalisasi,” kata Honesti Basyir.
Sementara itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan perjanjian pasokan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca dan Novavax, serta rencana kedatangan vaksin tambahan 1,8 juta dosis dari Sinovac hari ini, menunjukkan kemajuan signifikan.
“Saat ini pemerintah sudah masuk tahap pertama, yaitu penyediaan dan persetujuan vaksin yang akan selesai dalam waktu dekat. Sehingga kami bisa melangkah ke tahap kedua, yaitu bagaimana distribusi vaksin ke seluruh pelosok Indonesia dalam jangka waktu yang singkat," tuturnya.
Budi menyampaikan, distribusi vaksin itu akan diutamakan kepada tenaga kesehatan, tenaga pelayanan publik, dan bertahap kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru