Suara.com - Tahu dan tempe dikenal menjadi makanan sumber protein nabati yang umum disantap masyarakat. Namun sejak beberapa hari lalu, tahu dan tempe dikabarkan langka dipasaran lantaran harga kacang kedelai yang naik.
Padahal diketahui kacang kedelai termasuk sumber protein nabati yang tinggi. Dikutip dari situs Alodokter, dalam 85 gram tempe setidaknya terdapat 15 gram protein. Sedangkan pada tahu dalam 100 gram terkandung 8 gram protein.
Sesuai anjuran Kementerian Kesehatan RI bahwa orang dewasa harus mengonsumsi protein sebanyak 57 gram per hari. Protein bisa didapat dari hewan maupun tumbuhan.
Tetapi bagi vegan, tentu hanya mengandalkan makanan dari tumbuhan sebagai sumber protein.
Selain tahu dan tempe, sebenarnya masih banyak sumber protein nabati yang bisa dijadikan alternatif selama kedua makanan olahan itu masih langka. Berikut empat makanan yang memiliki sumber protein nabati tinggi.
1. Kacang hijau dan kacang merah
Kebanyakan jenis kacang-kacangan memang mengandung banyak protei. Dalam 200 gram kacang hijau, terdapat sekitar 15 gram protein. Tidak hanya itu, kacang hijau juga mengandung lemak, karbohidrat, serat, zat besi, dan asam folat.
Selain kacang hijau, kacang merah juga bisa dijadikan pilihan sumber protein nabati. Dalam 90 gram kacang merah, terkandung 7,5 gram protein. Selain protein, kacang merah juga mengandung karbohidrat, lemak, dan serat.
2. Alpukat
Baca Juga: Setiap Hari Harga Tahu Naik Rp100 di Palembang, Pedagang Kebingungan
Alpukat mengandung beragam nutrisi penting, seperti lemak baik, serat, karbohidrat, juga protein. Dalam 140 gram alpukat tanpa kulit dan biji, terkandung sekitar 3 gram protein. Buah ini bisa diolah menjadi jus, campuran salad buah, atau dimakan langsung.
3. Jagung
Bukan hanya mengandung karbohidrat, protein juga ada di dalam jagung. Dalam 100 gram jagung, setidaknya terdapat 9,5 gram protein. Selain itu, jagung juga mengandung lemak dan serat.
5. Brokoli
Dalam 90 gram brokoli terkandung 2,5 gram protein. Selain itu, brokoli juga mengandung serat, karbohidrat, dan beragam mineral. Salah satu cara yang sehat untuk mengolah brokoli adalah dengan mengukusnya tanpa menambahkan garam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!