Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah mengeluarkan rekomendasi terkait jeda pemberian vaksin Covid-19 buatan perusahaan pengembang Amerika Serikat, Pfizer Biontech. Dikatakan bahwa setiap orang yang divaksinasi Covid-19 harus mendapat dua dosis vaksin Pfizer BioNTech dalam 21-28 hari.
"Kami berdiskusi dan mengeluarkan rekomendasi berikut, dua dosis vaksin (Pfizer) ini dalam 21-28 hari," kata Alejandro Cravioto, ketua Kelompok Penasihat Strategis Ahli Imunisasi WHO (SAGE), dalam sebuah jumpa pers online, dikutip sari Channel News Asia.
SAGE juga menyarankan agar negara-negara harus memiliki kelonggaran untuk menyebarkan vaksin selama enam minggu. Sehingga lebih banyak orang dengan risiko penyakit yang lebih tinggi bisa divaksinasi.
Cravioto menambahkan, bagi negara-negara yang mengalami kendala pasokan vaksin, untuk menunda pemberian dosis kedua selama beberapa minggu untuk memaksimalkan jumlah orang yang mendapat manfaat dari dosis pertama.
"Saya pikir kita harus sedikit terbuka terhadap jenis keputusan yang harus dibuat oleh negara sesuai dengan situasi epidemiologi mereka sendiri," katanya.
Mengingat terbatasnya pasokan vaksin saat ini, Cravioto mengatakan bahwa SAGE tidak merekomendasikan suntikan Pfizer untuk wisatawan internasional sebagai prioritas. Kecuali mereka berada dalam kelompok berisiko sangat tinggi, seperti orang tua atau memiliki penyakit penyerta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah