Suara.com - Tidak ada orang yang benar-benar suka menghabiskan waktu di rumah sakit. Itu juga mengapa banyak pasien yang memilih pulang setelah diputuskan bisa rawat jalan dan tak memerlukan rawat inap.
Namun ini nampaknya berbeda untuk sebuah keluarga asal China.
Dilaporkan Oddity Central, seorang lelaki bermarga Tian, memutuskan untuk pindah dan tinggal di rumah sakit selama bertahun-tahun bersama kedua orangtuanya setelah terjadi perselisihan perihal tagihan dengan pihak rumah sakit.
Diceritakan pada 2014 lalu, Tian sempat dirawat di rumah sakit top Beijing karena mengalami gejala kesehatan seperti mual muntah selama dua bulan, dan kaki gemetar selama sembilan hari.
Orangtuanya menemaninya dan tinggal bersamanya selama Tian mendapat perawatan untuk masalah kesehatannya.
Saat tiba baginya untuk dipulangkan, Tian melihat tagihan besar untuk biaya perawatannya. Dia pun menuduh rumah sakit memberinya perawatan yang tidak tepat dan menolak untuk pergi.
Tian dan orangtuanya mengubah kamar rumah sakitnya menjadi rumah mereka sendiri. Mereka membawa panci dan wajan dan mengisi tempat itu dengan bahan makanan dan barang-barang pribadi lainnya.
Meskipun ada upaya dari rumah sakit untuk membuat mereka pergi, ketiganya tetap tinggal, bahkan mereka menghabiskan Tahun Baru Imlek di rumah sakit.
Padahal, bagi masyarakat Tionghoa, Imlek merupakan momen liburan tradisional yang seharusnya dirayakan di rumah bersama keluarga.
Baca Juga: Kostum Natal Diduga Menjadi Penyebab 44 Nakes Positif Covid-19 di RS Ini!
Rumah sakit pun selama beberapa kali membawa kasus ini ke jalur hukum. Pada 2019 bahkan telah membebaskan tuntutan biaya medis sebesar 1,26 juta yuan atau sekitar Rp2,7 milyar hanya untuk membuat mereka pergi.
Mereka memberikan bukti bahwa Tian tidak membutuhkan perhatian medis dan dapat dipulangkan, dengan alasan bahwa keluarga tersebut telah menggunakan fasilitas rumah sakit yang sebenarnya dapat bermanfaat untuk merawat pasien yang benar-benar sakit.
Namun, tahun lalu Tian membalas pihak rumah sakit dengan tuduhan kelalaian medis, dan kisah itu berlanjut.
Minggu lalu, Hakim Luo Shengli dari Pengadilan Rakyat Distrik Xicheng Beijing memutuskan bahwa Tian dan orangtuanya akhirnya harus meninggalkan bangsal rumah sakit tempat mereka tinggal selama enam tahun terakhir, tetapi mereka juga berhak atas kompensasi dari rumah sakit.
Keluarga itu menerima 480.000 yuan atau sekitar Rp1 milyar dan setuju untuk keluar dari sana. Mereka bahkan dibawa pulang dengan ambulans rumah sakit tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan