Suara.com - Sirkulasi udara menjadi bagian penting bagi kesehatan paru-paru terutama untuk bangunan seperti rumah sakit yang merawat pasien Covid-19.
Itu juga mengapa, dibutuhkan desain rumah sakit yang baik. Dikatakan perawat RSAB Harapan Kita Rini Kurniati. S.Kep. Ners mengatakan sebelum ada pandemi Covid-19, setiap rumah sakit didesain memiliki sirkulasi udara yang baik.
"Tapi terkait Covid-19 banyak rumah sakit sudah dimodifikasi sesuai dengan standar Kemenkes," katanya saat siaran langsung Instagram bersama Radio Kesehatan Kemenkes, Rabu (6/1/2021).
Sirkulasi udara penting untuk menggantikan udara kotor dalam suatu ruangan dan digantikan dengan udara bersih, kata Rini.
"Udara bersih itu berputar disuatu ruangan menjadi udara kotor karena ada debu, bakteri, ada zat kimia lain. Itu harus dikeluarkan," ucapnya.
Pada ruangan tertutup dengan mesin pendingin, sirkulasi udara bisa terdapat pada filter AC yang digunakan. Tetapi menurut Rini, udara yang dikeluarkan AC juga sebenarnya tidak benar-benar bersih.
Udara kotor itu yang apabila dihirup manusia dalam jangka waktu lama tentu akan menimbulkan masalah kesehatan.
"Udara kotor ini mengandung banyak hal di dalam udara itu sendiri. Kalau itu masuk sistem AC yang ada filternya, dia akan keluar lagi sebagai 'udara bersih', karena sebenarnya udara masih kotor. Makin lama kalau dihirup akan mengganggu kesehatan," katanya.
AC bukan satu-satunya aebagai sirkulasi udara. Rini mengatakan cara paling sederhana sebenarnya cukup dengan membuka jendela atau pintu ruangan beberapa saat agar udara dapat berganti keluar masuk. Cara lainnya dengan memasang mesin hexos.
Baca Juga: Keadaan Aliff Alli Kritis di Wisma Atlet
Namun yang saat ini juga sudah dilakukan oleh banyak rumah sakit dengan membuat ruang terbuka hijau sebagai sirkulasi udara, ujar Rini.
"Jadi dengan menambah hijau pepohonan, sistem terbuka di mana udara berputar. Daun-daun itu kan menyerap zat-zat yang dikeluarkan manusia, CO2. Diserap oleh tumbuhan kemudian dikeluarkan dalam bentuk oksigen. Itu sangat penting sekali untuk meningkatkan kesehatan kita," pungkas Rini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis