Suara.com - Kasus virus corona Covid-19 masih terus meningkat secara global. Para ahli pun memperingatkan bahwa masalah kesehatan mental bisa menjadi bom waktu di tengah pandemi Covid-19.
Apalagi hampir semua orang di seluruh negeri kembali diminta untuk menahan diri di rumah untuk menghindari virus corona. Para ahli mengatakan kondisi ini pastinya bisa merusak kesehatan mental dan kesejahteraan seseorang.
Sebuah studi yang diterbitkan di British Medical Journal (BMJ) menganalisis sejumlah besar penelitian tentang kesehatan mental dan pandemi virus corona Covid-19.
Mereka menemukan bahwa kasus bunuh diri di beberapa tempat di Inggris telah meningkat menjelang akhir tahun 2020, dengan tingkat yang lebih rendah terjadi di awal pandemi.
"Database Kematian Anak Nasional Inggris telah mengidentifikasi sinyal mengkhawatirkan bahwa kematian akibat bunuh diri pada anak di bawah usia 18 tahun mungkin telah meningkat selama fase pertama penguncian di Inggris," jelas studi tersebut dikutip dari The Sun.
Para ahli memperingatkan bahwa kaum muda sedang berjuang mengatasi dampak lockdown akibat virus corona Covid-19.
Emma Thomas, Kepala Eksekutif di YoungMinds mengatakan pandemi telah memperdalam krisis kesehatan mental kaum muda dan lebih banyak bukti menunjukkan kalau dampaknya bisa signifikan dan jangka panjang.
"Orang-orang muda memberi tahu kami bahwa mereka telah berjuang mengatasi perubahan dan hilangnya mekanisme penanggulangan yang disebabkan oleh pandemi virus corona. Banyak orang yang mengalami isolasi sosial, kecemasan dan ketakuran mengenai masa depannya," jelas Emma.
Tak hanya itu, banyak pula anak-anak muda yang kehilangan akses dukungan kesehatan mental selama masa penguncian pertama. Sementara lainnya memilih tidak mencari bantuan psikolog selama pandemi virus corona.
Baca Juga: Aliff Alli Kritis, Kenali 5 Penyakit yang Memperburuk Gejala Virus Corona!
Sedangkan, pandemi Covid-19 ini terus berlanjut selama musim dingin. Maka, kemungkinan lebih banyak orang yang sedang berusaha mengatasinya.
Sementara itu, seorang ahli memperingatkan bahwa orang dengan depresi, kecemasan, dan gangguan lain akan paling terdampak. Elizabeth O'Shea, pakar perilaku anak mengatakan pandemi virus corona telah membuat bom waktu yang berdetak untuk masalah kesehatan mental.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya