Suara.com - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menjadi penerima suntikan pertama vaksin Covid-19, saat Singapura memulai program vaksinasi Covid-19 massal.
Kabar itu diperlihatkan melalui unggahan video Facebok pada Jumat (8/1/2021), yang menunjukkan pria berusia 68 tahun itu disuntik di bagian lengan di salah satu rumah sakit setempat.
Singapura sejauh ini hanya merestui vaksin COVID-19 produksi Pfizer-BioNTech, tetapi pemerintah juga mengamankan dosis cukup untuk 5,7 juta populasi mereka termasuk dari produsen lainnya seperti Moderna dan Sinovac.
"Kami divaksinasi lebih awal untuk memperlihatkan kepada warga Singapura bahwa kami yakin vaksin tersebut aman dan ampuh," kata Lee, menambahkan dirinya ditemani oleh pejabat kesehatan senior, Kenneth Mark, yang juga divaksinasi.
Negara kota itu meluncurkan program vaksinasi pertamanya pada akhir Desember, akan tetapi Lee mengatakan vaksinasi yang lebih luas untuk para petugas medis dari lembaga publik akan dimulai pada Jumat dan disusul oleh kaum lansia bulan berikutnya.
Viral Penularan Covid-19 Lewat Handuk
Jumlah warga Singapura yang dinyatakan positif covid-19 ketika sedang menjalani karantina di hotel mewah bertambah 1, dan totalnya kini mencapai 14 orang.
Menyadur Strait Times Sabtu (26/12), penyelidikan sedang dikembangkan terkait kasus baru tersebut.
Penyelidikan itu terutama ditujukan untuk mengetahui, apakah satu warga ini terkait dengan 13 warga asing lain yang lebih dulu positif corona.
Baca Juga: Melaney Ricardo Pastikan Vicky Prasetyo Sudah Negatif Covid-19
Kasus ini menjadi sangat unik, karena mereka memiliki genom virus yang sama. Padahal, masing-masing pasien datang dari latar belakang 10 negara yang berbeda.
Kesimpulan sementara, semua pasien ini terinfeksi dari satu sumber dan bisa saja terjadi di hotel itu sendiri.
Departeman kesehatan mengatakan pada hari Jumat bahwa warga ini memiliki hasil tes negatif selama tes swab tanggal 19 dan 21 Desember. Dia juga tidak memiliki gejala Covid-19.
"Dia diswab lagi setelah menyelesaikan karantina di rumah pada hari Kamis, dan pulang setelah tes. (Namun) hasil tesnya kembali positif malam itu dan dia dibawa ke rumah sakit keesokan harinya," kata kementerian.
Ahli Penyakit Menular, Profesor Ooi Eng Eong dari Duke-NUS Medical School, menyarankan agar penularan di hotel mewah ini diselidiki dan prosedur operasi standar harus diaudit.
"Pemerintah mengambil pandangan serius terhadap setiap pelanggaran dalam protokol dan akan menyelidiki dan mengambil tindakan jika ada ketidakpatuhan," tuturnya.
Berita Terkait
-
3 Fakta Pengungkapan TPPU PT UP: Sembunyikan Aset di Singapura, Rugikan Negara Rp317 M
-
Theodore Kwan, Bocah 7 Tahun Asal Singapura Ber-IQ 154 Ikut Kuliah di Kampus Terbaik di Dunia
-
Siapa Theodore Kwan? Ini Fakta Menarik Bocah 7 Tahun Ikut Kuliah Kimia di Kampus Top NTU
-
Timnas Indonesia di SEA Games 2025 Bikin Lawan Ketakutan! Pelatih Singapura: Berat
-
KPK Ungkap Skema Bisnis Bos Pertamina dengan Riza Chalid: Ada Apa di Singapura?
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat