Suara.com - Jantung termasuk organ tubuh yang paling berpengaruh untuk keberlangsungan hidup. Tetapi ada kondisi kesehatan tertentu hingga berakibat harus dilakukan operasi jantung atau pembedahan.
Dokter spesialis bedah toraks dan kardiovaskular dr. Achmad Faisal. Sp.BTKV., mengatakan, pada pasien jantung koroner, tindakan pembedahan harus dilakukan jika sudah terjadi penyumbatan pembuluh darah pada lebih dari 3 tempat.
"Atau sumbatan yang artinya total menyumbat pembuluh darah sehingga tidak ada aliran darah sama sekali, walaupun hanya satu. Itu kita diskusikan dengan spesialis jantung. Biasanya kita melalui bedah jantung dan spesialis jantung kita membicarakan kasus-kasus yang memungkinkan tindakan intervensi tapi dengan risiko sangat tinggi, tapi ada alternatif untuk koreksi secara kooperatif," papar Faisal dalam siaran langsung Radio Kesehatan Kemenkes, Senin (11/1/2021).
Tingkat sumbatan dari pembuluh darah juga akan mempengaruhi. Dokter Faisal menyampaikan, jika sumbatan masih kurang dari 50 persen akan dipertimbangkan untuk tidak dilakukan pembedahan. Tetapi dengan terapi konservatif atau cukup dengan obat-obatan.
"Kalau sumbatan lebih dari 3 atau 4 memang disarankan untuk melakukan pembedahan bypass jantung koroner," ucapnya.
Pembedahan bypass juga akan disarankan kepada pasien yang berisiko mengalami kekambuhan atau memiliki komorbid seperti penyakit diabetes melitus dengan konsumsi insulin. Juga kolesterol tinggi maupun memiliki riwayat penyakit jantung dari keluarga.
Pada penyakit katup jantung juga penetapan tindakan pembedahan hampir serupa dengan pasien jantung koroner, lanjut dokter Faisal.
"Pada penyakit katup jantung kita lihat tinggi kebocoran atau penyumbatan pada katup jantung. Apakah bisa toleransi obat atau perlu operasi koreksi pada kasus malfungsi katup jantung tersebut," tuturnya.
Baca Juga: Studi: Jantung Sehat Bisa Bantu Cegah Demensia di Masa Tua
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan