Suara.com - Adanya vaksin COVID-19 tidak membuat potensi keparahan virus Corona berkurang.
Bahkan pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, tren peningkatan kasus COVID-19 dunia akan berujung pada 100.000 kematian setiap pekannya.
Kepala layanan darurat WHO, Dr. Mike Ryan, melaporkan dampak virus corona pada sidang ke 148 Dewan Eksekutif badan kesehatan global tersebut, yang berlangsung di Jenewa pada 18-26 Januari secara virtual.
"Tren peningkatan secara keseluruhan yang terlihat di minggu-minggu sebelumnya terus berlanjut dengan hanya di bawah 5 juta kasus yang dilaporkan pekan lalu secara global," ujarnya.
"Jumlah kematian baru juga menunjukkan tren serupa dengan lebih dari 93.000 kematian dilaporkan pekan lalu. Tampaknya akan mencapai 100.000 laporan kematian setiap pekan segera," kata Ryan, dilansir ANTARA.
Ia mencatatkan bahwa korban meninggal akibat COVID-19 di seluruh dunia telah menembus angka 2 juta, dengan lebih dari 93 juta kasus.
"Pekan lalu, 87 persen dari total kasus COVID-19 dan 87 persen dari kematian COVID-19 terjadi di Amerika dan Eropa, dengan empat kawasan lainnya menyumbang 13 persen dari total kasus dan kematian," kata Ryan.
Pejabat WHO itu mengatakan bahwa jumlah kasus terus bertambah di Amerika, Pasifik barat serta Afrika selama beberapa pekan terakhir.
Kendati jumlah keseluruhan telah stabil atau menurun di Eropa, namun jumlah kasus dan kematian COVID-19 di kawasan tersebut masih tinggi.
Baca Juga: Tenaga Kesehatan Tolak Vaksinasi Covid-19, PPNI Sulsel : Tidak Seganas Itu
Di Amerika, dunia saat ini mendekati 1 juta kematian, dengan kawasan ini menyumbang 53 persen dari kasus dan 47 persen kematian COVID-19 global pekan lalu.
"Kematian pasien laki-laki jumlahnya lebih besar meski proporsi yang lebih tinggi dari populasi yang lebih tua adalah perempuan,"kata Ryan.
Secara global 75 persen dari total kasus yang dilaporkan berusia antara 15-64 tahun, tetapi 83,4 persen dari kematian terjadi usia 65 tahun.
"Namun, perlu dicatat bahwa 16 persen dari total kematian mereka yang berusia 25-64 tahun," tutup Ryan.
Berita Terkait
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital