Suara.com - Seorang dokter telah memeringatkan bahwa Inggris bisa menghadapi wabah gonore ketika masa penguncian akibat pandemi virus corona Covid-19 berakhir.
Para petugas medis khawatir bahwa tingkat penyakit menular seksual (PMS) yang tinggi akan kembali terjadi begitu orang kembali bersosialisasi.
Karena, masa isolasi di Inggris sekarang ini melarang orang-orang untuk berkumpul dan sakit bertemu, yang bisa meningkatkan penyebaran virus corona Covid-19.
Data dari Station of the Nation mengungkapkan bahwa kasus gonore telah meningkat 249 persen dalam dekade terakhir dan kasus sifilis juga meningkat 165 persen pada Febuari 2020 tahun lalu.
Selama pandemi virus corona Covid-19, para ahli mengatakan jumlah orang yang mengunjungi klinik kesehatan seksual turun 85 persen.
Alhasil para petugas medis khawatir ketika pembatasan sosial berakhir, kasus PMS justru kembali berkembang. Karena, banyak orang mungkin telah menunda pemeriksaan selama pandemi.
Dr John McSorley, presiden Asosiasi Inggris untuk Kesehatan Seksual dan HIV (BASHH) mengatakan orang Inggris harus menjalani tes kesehatan seksual sebelum masa penguncian berakhir untuk menghindari penyebaran PMS.
Dr John McSorley mengatakan bahwa ada banyak kesamaan antara virus corona dan infeksi menular seksual.
"Gagasan tentang pembatasan sosial dan isolasi telah menjadi masalah kesehatan seksual sejak lama. Kini, kami sedang bersiap menghadapi peningkatan kasus gonore dan sifilis ketika pembatasan sosial telah berakhir," jelas Dr John dikutip dari The Sun.
Baca Juga: Bolehkah Minum Parasetamol Setelah Vaksin Covid-19? Ini kata Ahli!
Ketika kehidupan kembali normal, orang-orang akan kembali melakukan aktivitasnya secara bebas, termasuk masalah seksual. Karena, sekitar 80 hingga 90 persen orang mengalami penurunan dalam aktivitas seksual.
Sementara masa penguncian masih berlaku di Inggris, Dr John mengatakan dirinya telah melihat adanya peningkatan 5 persen dari minggu ke minggu di klinik di Harrow, Ealing dan Brentford, London Barat,
"Mereka telah melihat adanya peningkatan masalah kesehatan seksual yang lambat dan terkontrol di klinik. Masalah yang lebih besar adalah kontrasepsi jangka panjang yang bisa dibalik (LARC), karena itu adalah area yang butuh tindakan besar," jelasnya.
Gonore adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Infeksi bakteri menyebar melalui semua bentuk hubungan seks tanpa kondom, serta dengan berbagi mainan seks yang tidak dicuci atau tidak terlindungi.
Menurut NHS, bakteri penyebab gonore terkadang dapat menginfeksi tenggorokan dan mata, serta lokasi yang lebih umum dari serviks, uretra dan rektum.
Ibu hamil bisa menularkan kondisi ini ke bayinya, yang bisa menyebabkan kebutaan jika tak ditangani tepat waktu.
Berita Terkait
-
Apa itu Gonore? Mengenal Penyebab, Gejala dan Pengobatan Penyakit Menular Seksual Venny Alberti
-
Venny Alberti Ngaku Idap Penyakit Kelamin karena Akash Elahi: Gonta-ganti Cewek 5 Kali Sehari
-
Wuhan Promosikan Pariwisatanya, Warganet di Twitter Malah Ngamuk Ingat Awal Mula Virus Corona
-
Aksi Protes Pembatasan COVID-19 di China dan Penangkapan Jurnalis, Ribuan Massa Turun ke Jalan
-
Kasus Positif Covid-19 di RI Bertambah 6.699 Orang Pada Jumat Ini
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar