Suara.com - Cara masaknya yang praktis, harga murah, dan rasa enak, membuat mi instan jadi favorit banyak orang. Bahkan, bukan tak mungkin sampai ada yang mengonsumsinya setiap hari. Apakah Anda termasuk salah satunya?
Sekalipun Anda menambahkan aneka lauk dan sayur untuk melengkapi nutrisi mi instan, makanan ini sebaiknya tidak dikonsumsi terus menerus, apalagi setiap hari. Selain rendah kalori dan nutrisi, ada dampak buruk yang ditimbulkan jika Anda terlalu sering mengonsumsi mi instan. Ini dia, seperti dilansir dari Lifehack.
1. Mi instan sulit untuk dicerna dan bisa menyebabkan kanker
Mi instan adalah makanan yang sulit dicerna tubuh. Proses pencernaan mi instan membutuhkan waktu selama berjam-jam. Hal ini juga bisa menganggu kadar gula darah dan pelepasan insulin.
Selain itu, karena makanan disimpan di dalam tubuh dalam waktu lama, bahan kimia dan pengawet akan bertahan lama di dalam tubuh dan sering kali menyebabkan paparan berlebih. Misalnya Butylated hydroxyanisole (BHA) dan t-butylhydroquinone (TBHQ), yang keduanya bersifat karsinogenik dan dapat menyebabkan kanker, asma, cemas, dan diare jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.
2. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan Journal of Nutrition, ditemukan bahwa wanita yang mengonsumsi lebih banyak mi instan memiliki risiko sindrom metabolik yang jauh lebih besar daripada mereka yang makan lebih sedikit. Hal ini terlepas dari pola makan atau kebiasaan olahraga secara keseluruhan.
Sindrom metabolik merupakan sekelompok gejala seperti obesitas sentral, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol HDL rendah yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit jantung, diabetes, atau mengalami stroke.
3. Kelebihan garam
Mi instan memiliki kandungan garam yang cukup tinggi. Kandungan natrium yang tinggi dalam garam akan memberikan efek negatif pada tubuh. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan American Journal of Hypertension pada 2014, konsumsi makanan yang tinggi natrium diakui sebagai faktor utama dalam tingkat kematian. Selain itu, natrium juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi yang bisa memicu penyakit jantung.
4. Konsumsi MSG berlebihan
Mi instan kebanyakan mengandung Monosodum Glutamat (MSG). Hal ini merupakan penambah rasa yang digunakan untuk makanan. Menurut Food and Drug Administration (FDA), MSG diberi label sebagai aditif yang aman, dengan efek berbahaya masih bisa diperdebatkan. Namun, data kesehatan dan nutrisi yang dikumpulkan dari China Health and Nutrition Survey menunjukkan sebaliknya. Mengonsumsi MSG dalam jangan waktu yang lama dapat menyebabkan kelebihan berat badan. (Fajar Ramadhan)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?