Suara.com - Statin adalah obat yang biasanya direkomendasikan untuk semua orang dengan penyakit jantung, kolesterol tinggi dan orang dengan diabetes tipe 2. Obat ini juga direkomendasikan untuk orang yang berisiko terkena serangan jantung dan stroke dalam 10 tahun ke depan.
Tetapi, konsumsi obat statin ini pastinya sama seperti obat lainnya yang bisa menimbulkan efek samping. Beberapa efek samping minum statin termasuk sakit kepala, pusing, lelah, nyeri otot, masalah tidur hingga masalah pada sistem pencernaan.
Efek samping statin pada sistem pencernaan atau gastrointestinal pun terdiri dari 4 kondisi, termasuk sembelit, diare, gangguan pencernaan dan keseringan kentut.
Salah satu efek samping statin paling umum yakni perut kembung karena adanya gas berlebih di saluran pencernaan, yang terjadi pada 5 persen pasien.
"Anda bisa mengurangi penumpukan gas dalam perut dengan konsumsi lebih sedikit minuman berkarbonasi dan makanan dalam porsi lebih kecil secara perlahan guna mengurangi udara yang tertelan," jelas Dr Mark Babyatsky dikutip dari Express.
Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi obat masalah pencernaan yang dijual bebas bisa dengan kandungan simetikon, seperti Mylicon, Maalox atau Mylanta.
Namun, penelitian yang diterbitkan di American College of Cardiology telah menyelidiki efek samping statin. Mereka mencatat bahwa umumnya statin bisa ditoleransi dengan baik dan mampu mencegah penyakit kardiovaskular.
Studi tersebut justru menemukan efek samping statin yang terkait dengan saluran pencernaan antara lain sembelit, diare, dispepsia, perut kembung, mulas, mual dan muntah.
“Pada pasien lanjut usia yang berisiko lebih tinggi mengalami intoleransi statin, pengobatan harus dimulai secara klinis, terutama jika manfaat pencegahan penyakit kardiovaskular melebihi potensi risikonya,” tambahnya.
Baca Juga: Bolehkah Minum Obat Statin dan Jus Jeruk Bersamaan? Ini Kata Ahli!
Meskipun statin menawarkan manfaat besar dalam mengurangi serangan jantung dan stroke, obat ini tetap menimbulkan efek samping.
Sekitar 10 hingga 20 persen orang yang minum statin mengalami nyeri otot atau kram otot. Beberapa lainnya mengeluh mual, sulit tidur, diare, atau sembelit.
Beberapa gejala mungkin hilang saat Anda terus minum obat. Tapi, Anda perlu berhenti meminumnya selama beberapa minggu untuk memperhatikan gejalanya hilang atau tidak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional