Suara.com - Banyak orang mengurangi konsumsi gula karena percaya karbohidrat tersebut dapat menyebabkan diabetes. Tidak hanya itu, beberapa orang juga percaya bahwa gula dapat membuat anak-anak menjadi hiperaktif dan ketagihan.
Padahal, tidak semua informasi tersebut benar.
Melansir Medical News Today, berikut beberapa mitos yang hingga kini masih dipercayai orang-orang tentang gula:
1. Gula membuat ketagihan
Beberapa ahli percaya bahwa gula merupakan zat adiktif. Salah satunya ahli yang menulis ulasan pada 2017 silam tentang konsumsi gula tambahan dengan efek seperti narkoba.
Namun, ulasan ini berfokus pada studi hewan.
Kepala Departemen Neuropsikofarmakologi dan Pencitraan Molekuler di Imperial College London, David Nutt, mengatakan hal sebaliknya.
"Saat ini tidak ada bukti ilmiah bahwa gula membuat ketagihan, meskipun kita tahu bahwa gula memiliki efek psikologis, termasuk menghasilkan kesenangan, dan ini hampir pasti dimediasi melalui sistem penghargaan otak," kata Nutt.
Tetapi meski tidak membuat adiktif, konsumsi gula berlebihan dapat berdampak pada kesehatan.
Baca Juga: Awas, Kualitas Makanan dan Minuman Buruk Picu Diabetes Hingga Hipertensi
2. Gula membuat anak hiperaktif
Banyak yang percaya bahwa memakan permen dapat membuat anak menjadi 'liar'. Faktanya, tidak bukti ilmiah tentang hal ini.
Hasil meta-analisis pada 1995 yang terbit dalam JAMA menunjukkan gula (terutama sukrosa) tidak memengaruhi perilaku atau kinerja kognitif pada anak.
3. Gula menyebabkan diabetes
Ini adalah mitos umum yang banyak dipercaya orang-orang hingga kini. Padahal sebenarnya, tidak ada hubungan langsung antar keduanya.
Mengonsumsi gula dalam jumlah tinggi memang meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan berat badan berlebih atau obesitas.
Kelebihan berat badan dan obesitas merupakan faktor diabetes tipe 2. Sedangkan untuk diabetes tipe 1 faktor gaya hidup dan makanan tidak berperan.
4. Kita tidak boleh mengonsumsi gula
Mengonsumsi gula secara berlebihan memang berdampak pada kesehatan, sehingga masuk akal apabila Anda ingin mengurangi asupannya. Namun, tidak perlu sampai tidak mengonsumsinya sama sekali.
Misalnya, buah mengandung gula alami dan kita tidak perlu menghindarinya hanya karena kandungan tersebut. Sebaliknya, buah ini justru memberi manfaat bagi tubuh Anda.
Kuncinya adalah keseimbangan. Anda dapat mengurangi asupan gula dengan tidak mengonsumsi minuman yang berbahan dasar pemanis buatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal