-
Konsumsi garam masyarakat Indonesia rata-rata dua kali lipat dari batas WHO (5 gram per hari).
-
Kampanye Bijak Garam mendorong penggunaan garam lebih sedikit dan kombinasi dengan MSG untuk menekan asupan natrium tanpa mengorbankan rasa.
-
Edukasi gizi di tempat kerja, seperti program Ajinomoto Health Provider, terbukti meningkatkan hasil MCU karyawan dan mendorong perilaku hidup sehat.
Suara.com - Penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes, hingga gangguan jantung sering kali muncul tanpa gejala spesifik, tapi dampaknya serius pada kesehatan. Menurut dr. Yohan Samudra, SpGK, AIFO-K, spesialis gizi klinik RS Premier Bintaro, salah satu pemicu utamanya adalah konsumsi garam berlebih.
Dalam sesi bertajuk “Be Wise in Using Salt” pada Simposium Kesehatan Kerja 2025, ia menjelaskan bahwa penyakit degeneratif ditandai dengan kerusakan sel, jaringan, atau organ tubuh secara perlahan, yang makin diperparah oleh pola hidup tidak sehat dan tingginya asupan natrium.
Data menunjukkan rata-rata orang Indonesia mengonsumsi garam hampir dua kali lipat dari batas aman yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 5 gram atau sekitar satu sendok teh per hari. Bahkan, 5 dari 10 orang Indonesia tercatat melampaui angka tersebut. Jika dibiarkan, kebiasaan ini berisiko memicu tekanan darah tinggi yang menetap, hingga berujung pada penyakit kronis.
Sebagai langkah pencegahan, kampanye Bijak Garam mendorong masyarakat untuk mengurangi penggunaan garam saat memasak dan menggantinya dengan sedikit monosodium glutamat (MSG).
Kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiga dari garam dapur biasa, sehingga bisa membantu menekan asupan natrium tanpa mengorbankan cita rasa makanan. Cara sederhana ini dinilai efektif menjaga kesehatan sekaligus menurunkan risiko hipertensi dan penyakit jantung.
Tidak hanya soal garam, simposium yang digelar oleh Perhimpunan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia (IDKI) juga menyoroti pentingnya edukasi gizi di lingkungan kerja. PT Ajinomoto Indonesia, misalnya, memperkenalkan program Ajinomoto Health Provider yang sukses mendorong perubahan perilaku sehat di kalangan karyawan.
Menurut dr. Rafael Nanda R, MKK, Wakil Sekretaris Pengurus Pusat IDKI, keberhasilan program ini terlihat dari meningkatnya hasil Medical Check-Up (MCU) tahunan karyawan. “Kami melihat adanya perubahan signifikan setelah program berjalan. Edukasi yang konsisten dan pendekatan terstruktur terbukti mampu mendorong pekerja untuk lebih peduli pada kesehatan mereka,” jelasnya.
Peningkatan literasi gizi di tempat kerja juga sejalan dengan upaya mencegah penyakit degeneratif. Bagi pekerja, menjaga asupan makanan harian yang seimbang—tidak kurang, tidak berlebihan—adalah kunci agar tetap sehat dan produktif. Dengan pola makan bijak, olahraga rutin, dan edukasi yang berkelanjutan, risiko penyakit kronis dapat ditekan sehingga kualitas hidup pun meningkat.
Baca Juga: Menkeu Baru Langsung Dapat Tantangan, Beban Cukai Rokok Bisa Picu PHK
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan