Ilustrasi ibu hamil setelah mengalami keguguran. (Foto: Shutterstock)
Suara.com - Ada banyak alasan wanita mengalami pendarahan selama kehamilan mereka. Beberapa penyebabnya tidak berbahaya, sementara yang lainnya serius.
Penyebab dan tingkat keparahan pendarahan bervariasi, tergantung pada waktu terjadinya. Pada trimester pertama, kedua, atau ketiga.
"Keseriusannya tergantung pada penyebab di balik pendarahan. Ini bisa sepenuhnya tidak berbahaya atau bisa jadi sesuatu yang mengancam kehamilan," kata Julie Lamppa, APRN, CNM, bidan di Mayo Clinic.
Karenanya, Lamppa mengingatkan perlunya sang ibu mengetahui keseluruhan situasinya.
Melansir Insider, berikut beberapa penyebab pendarahan paling umum selama kehamilan:
Trimester Pertama
- Pendarahan implantasi, ini biasanya terjadi pada 10 hingga 14 setelag pembuahan dan keluar seperti bercak ringan yang berlangsung satu sampai dua hari. Ini adalah hal yang normal.
- Keguguran dini yang ditandai dengan pendarahan berat dan berlangsung hingga dua minggu.
- Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi tumbuh di luar rahim. Jika tidak terdeteksi lebih awal, sang ibu dapat mengalami pendarahan hebat dan mengakibatkan pusing serta pingsan.
- Subchorionic hematoma ditandai dengan pendarahan selaput yang mengelilingi embrio. Meski sering hilang dengan sendirinya tanpa kerusakan permanen, konsultasi dengan dokter tetap harus dilakukan.
Trimester Kedua dan Ketiga
- Inkompetensi serviks, atau rahim lemah saat hamil, dapat menyebabkan pendarahan ringan, bersamaan dengan tekanan di panggul dan kram.
- Plasenta previam, merupakan kondisi saat plasenta rendah dan menutupi seluruh atau sebagian serviks internal. Pendarahannya bisa sangat berbahaya bagi kehamilan dan biasanya membutuhkan operasi caesar saat melahirkan.
- Solusio plasenta, yang kemungkinan besar terjadi pada trimester ketiga. Kondisi ini dapat menyebabkan pendarahan hebat dan menganggu suplai darah ke bayi.
- Persalinan prematur, ditandai dengan bercak ringan, dan gejala sakit perut atau terasa seperti ditekan, perasaan menegang, dan perubahan keputihan.
- Keguguran (sebelum minggu ke-20), yang bisa ditandai dengan pendarahan dan hilangnya gerakan janin serta kram perut.
- Tanda persalinan normal. Pendarahan tepat sebelum persalinan seringkali normal karena serviks melunak, yang artinya siap dilalui bayi saat persalinan.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke