Suara.com - Program vaksinasi Covid-19 telah dimulai di Indonesia 13 Januari 2021 lalu. Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama di Indonesia yang menerima vaksin tersebut.
Kini vaksinasi masih terus dilakukan bagi tenaga kesehatan dan pekerja esensial. Kehadiran vaksinasi Covid-19 ini ternyata juga disambut antusias oleh masyarakat.
Situasi itu paling tidak terungkap dalam survei yang dilakukan SehatQ. Survei itu dilakukan secara online pada Oktober 2020 ini melibatkan 797 responden.
Hasil survei tersebut berhasil memetakan pandangan publik terhadap kehadiran vaksin di masa pandemi saat ini.
“Hasil survei memperlihatkan bahwa sebagian besar masyarakat bersedia menerima vaksin Covid-19,” kata CEO SehatQ, Linda Wijaya dalam keterangan yang diterima Suara.com, Jumat, (22/1/2021).
Dari total 797 responden, sebanyak 88 persen di antaranya (699 orang) bersedia mendapatkan vaksin. Linda mengatakan bahwa pihaknya juga menggali informasi dari para responden yang belum bersedia menerima vaksin.
Setidaknya ada 12 persen responden dari total responden (98 orang dari 797 orang) yang menolak vaksin dengan empat alasan.
Pertama, para responden (66 persen responden atau 98 orang yang menolak) tidak yakin terhadap keamanan maupun efektivitas vaksin Covid-19. Kedua, sebanyak 19 persen (19 orang) responden mengkhawatirkan efek samping di kemudian hari. Ketiga, 8 persen responden (8 orang) meyakini ada alternatif selain vaksin untuk mengakhiri pandemi. Keempat, pertimbangan kepercayaan dalam agama membuat 6 persen responden (6 orang) menolak vaksin Covid-19.
Menanggapi hasil survei ini, Senior Executive Vice President (SEVP) Penelitian dan Pengembangan Bio Farma, Drs. Adriansjah Azhari, Apt, MM. menyatakan masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kualitas dan keamanan vaksin Covid-19 yang beredar di Tanah Air.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Vaksin Covid-19 Dipasangi Chip 5G?
“Sebelum didistribusikan kepada masyarakat, tim peneliti bersama tim medis, melakukan pengujian ketat terhadap vaksin,” ujar Drs. Adriansjah.
Bio Farma sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memang terlibat dalam penelitian dan pengembangan vaksin Covid-19 yang akan diedarkan bagi masyarakat Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja