Suara.com - Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi bagi pasien Covid-19 agar bisa dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta. Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet Kol. Laut (K) dr. Tjahja Nurrobi menyampaikan bahwa rumah sakit dikhususkan untuk pasien Covid-19 bergejala.
"Pasien yang masuk ke Wisma Atlet, tentunya karena saat ini hanya merawat pasien dengan bergejala, maka pertama ada gejala, kemudian ada bukti swab PCR," kata dokter Tjahja dalam webinar virtual Satgas Penanganan Covid-19, Jumat (22/1/2021).
Jika pasien bergejala tetapi datang hanya dengan hasil swab antigen, maka akan dilakukan swab PCR di RSDC Wisma Atlet, kata Tjahja. Selama menunggu hasil swab PCR keluar, akan dilakukan observasi juga pasien mendapatkan terapis.
Selain itu syarat lain yang juga penting adalah terkait usia pasien. Tjahja mengatakan bahwa seluruh pasien di RSDC Wisma Atlet tidak boleh didampingi pihak keluarga ataupun kerabat. Sehingga pasien yang dirawat, diharapkan mampu mandiri.
"Kalaupun anak-anak nggak bisa didampingi oleh orangtuanya. Kalaupun orangtua yang sudah tua sekali tidak bisa didampingi. Kemudian tidak ada komorbid. Kalau komorbid banyak, kita arahkan ke rumah sakit lebih baik," ucapnya.
Syarat itu sejalan dengan arahan dari Kementerian Kesehatan. Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes prof. dr. Abdul Kadir. Ph.D., mengatakan, masyatakat sebenarnya tidak perlu cemas jika terkonfirmasi positif Covid-19 tetapi tanpa gejala atau bergejala ringan.
"Kalau tidak ada gejala atau gejalanya ringan, jangan buru-buru ke rumah sakit. Tetapi kalau memang rumahnya memungkinkan untuk lakukan isolasi mandiri, maka sebaiknya lakukan isolasi mandiri di rumah," sarannya dalam acara webinar yang sama.
Jila selama masa isolasi mandiri terjadi gejala lebih lanjut, ia menyarankan agar segera lakukan pemeriksaan di puskesmas atau layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan edukasi juga pengobatan selama isolasi mandiri.
Tetapi jika tempat tinggal tidak memenuhi standar untuk melakukan isolasi mandiri, maka sarannya untuk ajukan ke Wisma Atlet atau juga ke hotel-hotel yang sudah ditetapkan pemerintah untuk menjadi tempat isolasi mandiri.
Baca Juga: Membludak! Seluruh Tower di RSD Wisma Atlet Kini Penuh Pasien Corona
"Memang tidak semua pasien yang positif harus dirawat di rumah sakit. Yang dirawat itu hanya mereka yang bergejala sedang, berat, atau kritis. Dengan ikuti protokol ini, kita tentu bisa mengurangi beban rumah sakit," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan