Suara.com - Selain menyebabkan peradangan paru-paru, infeksi Covid-19 juga bisa berdampak pasien mengalami kekentalan darah atau hiperkoagulasi.
Dokter spesialis pulmonologi dan kesehatan respirasi dr. Agus Dwi Susanto. Sp.P(K)., mengatakan bahwa hiperkoagulasi termasuk satu dari tiga komplikasi terbesar akibat infeksi Covid-19 yang meningkatkan derajat kematian.
Dua komplikasi lainnya adalah kerusakan paru dan kelainan jantung.
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) itu menjelaskan, hiperkoagulasi terjadi akibat respon peradangan yang terjadi secara berlebihan sehingga mengakibatkan badai sitokin.
"Sebenarnya hal ini bertujuan melawan virus. Tetapi pada infeksi SARS Cov-2 ini, pada prinsipnya akan meningkatkan respon peradangan yang berlebihan yang disebut badan sitokin. Itu yang menginduksi salah satunya sistem kaskade pembekuan darah di pembuluh darah," paparnya saat forum virtual series 'Kenapa Penyintas Bisa Alami Long Covid', Jumat (22/1/2021).
Sebenarnya, telah menjadi respon alami saat seseorang yang terinfeksi covid, maka tubuh akan melakukan respon imunitas untuk melawan virus, jelas dokter Agus.
Respon imunitas itu yang akan merangsang terjadinya pelepasan berbagai mediator peradangan tubuh. Namun lantaran mediator peradangan yang berlebihan akibatnya berdampak pengentalan darah.
Kondisi itu bisa berkepanjangan hingha pasien Covid-19 sembuh atau disebut sebagai long covid.
"Jadi gangguan kekentalan darah akhirnya tidak bisa diatasi dan menetap pada beberapa orang. Oleh karena itu kalau terjadi hiperkoagulasi pasca covid sebaiknya dikonsultasikan ke dokter spesialis penyakit dalam yang khusus hematologi onkologi," saran dokter Agus.
Baca Juga: Kemenkes Tegaskan Bupati Sleman Positif Covid-19 Bukan karena Divaksinasi
Nantinya oleh dokter spesialis penyakit dalam akan khusus dilakukan pemeriksaan marker kekentalan darah.
Dokter Agus menyampaikan, dari hasil pemeriksaan itu baru dokter bisa memastikan apakah penyintas covid tersebut bisa sembuh dari hiperkoagulasi atau akan menetap.
Berita Terkait
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya