Suara.com - Sejak pandemi virus corona Covid-19, kebanyakan orang lebih sering menatap layar handphone atau laptop. Penelitian terbaru dari Specsavers juga menemukan 42 persen orang mengalami penglihatan yang memburuk sejak Maret 2020.
Sebanyak 60 persen peserta pun mengaku telah menghabiskan waktu 5 jam sehari untuk melihat layar, termasuk laptop, monitor komputer, TV hingga handphone. Angka ini pun hanya turun 1 persen ketika akhir pekan.
Masalah baru yang muncul selama pandemi ini juga tak hanya berhenti di mata, mengejan terus-menerus bisa menyebabkan sakit kepala, kelelahan dan lainnya.
Faktanya, banyak orang memang tidak bisa menyingkirkan pandangan matanya dari layar karena tuntutan pekerjaan maupun sekolah.
Tapi dilansir dari Metro UK, ada tindakan pencegahan yang bisa dilakukan untuk membantu melindungi mata dari kerusakan. Para ahli merokemendasikan untuk selalu mengingat hal-hal berikut ini.
1. Cahaya
Pencahayaan yang tepat sangat membantu mencegah kerusakan mata. Dr Allon Barsam, ahli bedah mata laser di Ophthalmic Consultants of London, mengatakan penting untuk memiliki cukup cahaya di ruang kerja atau kamar Anda.
"Pastikan Anda bekerja di ruangan yang cukup terang, baik ketika Anda bekerja di kamar, ruang tamu atau ruangan khusus. Karena, cahaya yang pas bisa membantu mata lebih mudah fokus," kata Dr Allon.
2. Jarak layar
Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Pengaruhi Vaksin dan Berita Populer Lainnya
Jangan pernah meletakkan layar terlalu dekat dengan wajah. Ketegangan mata cenderung disebabkan oleh pemfokusan yang berlebihan pada objek dekat. Jadi, jauhkan wajah setidaknya beberapa meter dari layar.
Selain jarak antara wajah dan layar, Anda juga harus memperhatikan sudut layar. Karena, ketika layar terlalu rendah bisa menyebabkan sakit kepala dan leher.
3. Terapkan 20:20:20
Setiap 20 menit Anda harus mengistirahatkan mata, baik dengan menutupnya selama 20 detik atau fokus pada sesuatu yang berjarak setidaknya 20 kaki.
Cara mudah untuk melakukannya adalah menyetel timer di ponsel. Jika tidak, Anda akan mudah tersesat dalam pekerjaan selama beberapa jam.
4. Berkedip
Berita Terkait
-
Hybrid Concealer 3-in-1: Solusi Makeup dan Perawatan Mata dalam Satu Langkah
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Amanda Manopo Menikah! Intip Momen Pemberkatan yang Bikin Baper
-
Lingkaran Hitam Membandel? Ini 5 Rekomendasi Eye Cream untuk Atasi Mata Panda
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika