Suara.com - Mencontek atau menyontek adalah kebiasaan yang buruk. Seorang siswa yang menyontek biasanya akan membenarkan tindakan yang mereka lakukan.
Alasannya bisa beragam mulai dari merasa kesulitan atau tidak tahu bahwa tindakannya salah. Tukang contek juga merasa bahwa tindakannya menipu tidak memakan korban.
Karena itu, dampak yang ditimbulkan dari menyontek tidak akan muncul saat itu juga. Orang yang biasa menyontek akan berdampak pada jangka yang panjang.
Berikut beberapa dampak menyontek bagi kehidupan seperti yang telah dikutip dari The Classroom.
1. Ketidakmampuan untuk kerja
Menyontek akan membuat seseorang terbiasa untuk meniru pemikiran orang lain. Hal ini akan berpengaruh pada efek jangka panjang. Tukang contek tidak mampu bekerja karena terbiasa meniru orang lain sehingga tidak memiliki nilai originalitas pada dirinya.
2. Moral yang rusak
Menurut Sarah Sparks dalam Studies Find Cheaters Overinflate Academic Ability, orang yang berhasil menyontek pada akhirnya akan menyontek lagi. Alasannya adalah untuk menenangkan hati. Kebiasaan ini akan membuatnya ketergantungan dan dilakukan terus-menerus. Karenanya, moral pada dirinya akan rusak dan akan terus terjadi hingga dewasa.
3. Ketidakmampuan untuk maju secara akademik
Seseorang yang terbiasa menyontek tidak bisa mengembangkan kemampuan akademik yang dimilikinya. Hal itu terjadi karena ia terbiasa bergantung pada orang lain. Selain itu, ia tidak memiliki sifat disiplin yang akan memengaruhinya di masa depan.
4. Kehilangan kepercayaan
Menyontek sangat berpengaruh pada tingkat kepercayaan. Saat seseorang ketahuan menyontek, maka tingkat kepercayaan orang terhadapnya akan berkurang. Hal ini terjadi sampai masa depan, karena mereka akan menganggap orang tersebut telah menipu. Selain itu, tingkat kepercayaan pada diri sendiri juga hilang. Akibatnya, setiap melakukan sesuatu akan bergantung pada orang lain.
5. Ikut melakukannya juga
Menyontek bisa terjadi karena kebiasaan menyaksikan orang lain melakukannya. Hal ini membuat seseorang berpikir untuk apa belajar dengan giat sementara yang lain menyontek. Pada akhirnya, ia akan melakukan hal yang sama karena menurutnya lebih mudah. Selain itu, hal ini membuatnya berpikir jika menyontek adalah hal yang biasa dan diterima di masyarakat. (Penulis: Fajar Ramadhan)
Baca Juga: Kalah Melulu, Manchester United Ingin Contek Liverpool Dalam Hal Ini
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban