Suara.com - Penambahan kasus baru COVID-19 di China didominasi oleh pasien tanpa gejala. Hal ini menyulitkan pemerintah untuk melakukan tes dan pelacakan.
Dilansir ANTARA, China melaporkan kenaikan kasus baru COVID-19 yang didorong oleh lonjakan infeksi di antara pasien di provinsi Jilin timur laut yang sebelumnya tidak menunjukkan gejala.
Komisi Kesehatan Nasional dalam sebuah pernyataan mengatakan jumlah total kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di China daratan naik menjadi 124 pada 24 Januari dari 80 kasus sehari sebelumnya.
Kenaikan kasus COVID-19 itu terjadi di tengah gelombang infeksi baru terburuk yang telah dialami China sejak Maret 2020.
Dari 117 kasus infeksi lokal baru, provinsi Jilin menyumbang 67 kasus di mana semua kasus kecuali tiga di antaranya adalah pasien yang sebelumnya tanpa gejala.
Namun, para pasien COVID tanpa gejala itu kemudian diklasifikasikan kembali sebagai kasus yang dikonfirmasi setelah pasien mengalami gejala.
Selanjutnya, Heilongjiang melaporkan 35 kasus baru, sementara Hebei melaporkan 11 kasus baru.
Meskipun kasus baru COVID-19 China tetap relatif lebih kecil dari yang dilaporkan oleh negara lain, negara terpadat di dunia itu bertekad untuk menahan penyebaran wabah virus corona baru menjelang liburan Tahun Baru Imlek bulan depan ketika jutaan orang melakukan perjalanan ke kampung halaman mereka.
Otoritas lokal China telah meluncurkan kombinasi langkah-langkah pembatasan sosial, termasuk karantina di rumah untuk jutaan warga, pembatasan perjalanan, pengujian COVID-19 massal dan pemeriksaan dalam upaya untuk menahan penyebaran penyakit tersebut.
Baca Juga: Siap-siap! Vaksin Sinovac di Balikpapan Bakal Disuntikan Mulai Jumat Ini
Jumlah kasus baru COVID-19 tanpa gejala, yang tidak diklasifikasikan oleh China sebagai kasus yang dikonfirmasi, turun menjadi 45 dari 92 kasus sehari sebelumnya.
Total kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di China daratan adalah 89.115, sementara jumlah kematian akibat infeksi corona tetap tidak berubah, yakni 4.635 korban jiwa.
Berita Terkait
-
Brand Eropa Gusar, Invasi Mobil China Mulai Makan "Korban"
-
Profil Song Yiren, Aktris China yang Dikaitkan dengan Kematian Yu Menglong
-
Ilmuwan Temukan Mekanisme Biologis untuk Perkuat Tulang, Harapan Baru untuk Penderita Osteoporosis
-
Gelapkan Pajak Sampai Terlibat Kasus Pelecehan Seksual, 7 Aktor Top China Ini Kariernya Hancur
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh