Suara.com - Panu merupakan penyakit kulit yang bisa menyerang siapa saja, terutama penduduk di negara tropis seperti Indonesia.
Melansir Hello Sehat, panu biasanya disebabkan oleh jamur Malassezia. Jamur ini rentan muncul pada orang dengan higienitas buruk dan bertubuh gemuk.
Panu bisa muncul di mana saja, termasuk kulit kepala, wajah, dan dada. Ada tiga jenis panu yang bisa muncul, yakni panu berwarna cokelat, panu berwarna merah muda, dan panu berwarna putih.
Pada panu yang berwarna coklat, ragi jamur masuk dan membuat melanosom (butiran pigmen) dalam melanosit (sel penghasil pigmen kulit bernama melanin) membesar sehingga menyebabkan hiperpegmentasi. Proses inilah yang menimbulkan bercak coklat pada kulit.
Sedangkan panu berwarna putih atau hipopigmentasi kemungkinan disebabkan oleh bahan kimia yang diproduksi jamur Malassezia yang masuk ke dalam lapisan epidermis kulit dan merusak fungsi melanosit.
Lain lagi pada panu berwarna merah muda. Biasanya jenis ini dipicu oleh peradangan dari penyakit dermatitis seboroik yang juga dapat muncul karena pertumbuhan jamur Malassezia pada kulit yang lembap.
Setelah mengetahui jenis-jenis panu, Anda juga wajib tahu faktor penyebab panu lainnya. Ya, panu juga bisa disebabkan oleh kondisi lain dan bukan cuma jamur loh.
Cuaca panas. Cuaca yang panas dapat membuat orang berkeringat, sehingga hal ini dapat mempermudah perkembangbiakan jamur.
Alasan ini pula yang membuat orang-orang yang tinggal di area dengan iklim tropis/subtropis lebih mudah terkena panu.
Baca Juga: Bikin Nggak Pede, Ini Cara Mengobati Kurap dengan Bahan Alami
Cuaca panas
Cuaca yang panas dapat membuat orang berkeringat, sehingga hal ini dapat mempermudah perkembangbiakan jamur. Alasan ini pula yang membuat orang-orang yang tinggal di area dengan iklim tropis/subtropis lebih mudah terkena panu.
Kelembapan
Area yang lembap merupakan tempat ideal untuk pertumbuhan jamur.
Sistem imun rendah
Orang-orang yang memiliki sistem imun rendah lebih rentan terkena infeksi. Mereka yang termasuk dalam kategori ini adalah orang-orang yang memiliki penyakit yang menyerang imun (HIV).
Berita Terkait
-
Misteri Penyakit Kulit Jokowi, Sebulan Lebih Masih Tampak Radang
-
dr Richard Lee Tanggapi Masalah Kulit yang Dialami Jokowi: Jangan Dibawa ke Dukun
-
Sering Keras Mengkritik, Dokter Tifa Tetap Doakan Penyakit Kulit Jokowi Cepat Sembuh
-
Kaki Aman Bebas Banjir: Tips Pilih Alas Kaki Anti Cedera dan Penyakit Kulit!
-
Waspada! 5 Penyakit Mengintai saat Banjir, Begini Cara Menanganinya
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda