Suara.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan di berbagai daerah dianggap masih belum efektif. Hal ini dinyatakan oleh guru besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Profesor. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH,MMB.
"Jadi beberapa hal kita melihat bahwa ini belum efektif ppkm ini, mudah-mudahan ini jadi perhatian buat pemerintah," kata Profesor Ari dalam Webinar Peyuluhan Kesehatan untuk Tenaga Pendidikan FK UI dan Media pada Jumat (29/1/2021).
Menurut Prof. Ari, tidak efektifnya PPKM ini salah satunya dipengaruhi oleh masalah pembiayaan, terutama untuk melakukan Testing, Tracing, Treatment (3T).
"Ini tugas pemerintah daerah pada khususnya soalnya tracing dan test itu adalah tugasnya pemerintah daerah," ujar Prof. Ari.
"Sekarang terus terang saja, pemerintah daerah juga kewalahan untuk masalah pembiayaan tersebut," imbuhnya.
Ari menyatakan bahwa banyak rumah sakit yang telah menambah kapasitas, menambah dokter hingga perawat. Namun upaya tersebut menurutnya kurang tepat.
"Menurut saya ini bukan solusi yang terbaik, karena kita cuma ngotak-atik hilirnya jadi hulunya mesti diperhatikan," ujarnya.
Meskipun banyak universitas yang segera mencetak dokter-dokter baru, namun Prof. Ari menegaskan bahwa fasilitas kesehatan akan tetap terbebani.
"Memang kita masih punya dokter-dokter, tapi yang sudah kedodotan sekarang fasilitas kesehatan dan perawat sudah mulai kewalahan gitu ya, jadi ini yang musti kita perhatikan," imbuhnya.
Baca Juga: Krisis Lahan Makam Covid-19, Ukuran Liang Lahad di TPU Bambu Apus Dipangkas
Indonesia sendiri telah menembus angka satu juta kasus dan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mencapai angka tersebut. Per Jumat (29/1/2020), kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 1,04 juta dengan penambahan 13.802 kasus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!