Suara.com - Masa pandemi mengharuskan seseorang untuk menjaga imunitas dalam tubuhnya agar tidak mudah terpapar berbagai penyakit, khususnya Covid-19. Perubahan pola hidup di masa pandemi rupanya sangat berpengaruh terhadap imunitas di dalam tubuh.
Untuk menjaga imunitas tubuh, seseorang harus bisa merubah pola hidup menjadi lebih sehat. Hal ini karena imunitas pada tubuh seseorang dipengaruhi oleh berbagai hal. Jika pola hidup tidak dijaga dengan baik akan mengakibatkan penurunan imunitas di dalam tubuh.
Dalam webinar Suara.com yang bekerjasama dengan Satgas Penanganan Covid-19 bertajuk, 'Menjaga Asupan Gizi Seimbang Untuk Tingkatkan Imunitas', Jumat, (5/2/2021), Konsultan Gizi Royal Sport Performance Centre Senayan City, Dr. Rita Ramayulis, DCN, M. Kes, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan penurunan imunitas tubuh, di antaranya:
1. Meningkatnya kecemasan dan stres
Kecemasan dan stres pada seseorang akan mempengaruhi kondisi imunitas tubuh. Hal ini disebabkan karena banyaknya hal yang memengaruhi pikiran, terutama karena pandemi. Saat pandemi, seseorang memiliki ketakukan terhadap virus, perekonomian dan lain-lain yang menyebabkan otak menjadi stres. Hal inilah yang menyebabkan otak menjadi stres dan membuat imunitas tubuh berkurang.
2. Penurunan aktivitas
Sebelum masa pandemi seseorang melakukan berbagai aktivitas di luar, hal ini menyebabkan tubuh lebih banyak bergerak. Sementara, saat pandemi segala aktivitas dilakukan di rumah yang membuat tubuh lebih sedikit bergerak. Hal ini dapat berpengaruh terhadap penurunan imunitas pada tubuh.
3. Paparan sinar matahari berkurang
Sinar matahari mengandung vitamin D yang baik bagi sistem kekebalan atau imunitas tubuh. Selama masa pandemi, karena segala kegiatan dilakukan di rumah membuat tubuh lebih sedikit mendapat sinar matahari. Oleh karena itu, vitamin D pada tubuh menjadi berkurang yang berpengaruh pada penurunan imunitas.
Baca Juga: Istana: Prospek Ekonomi Indonesia Tahun 2021 akan Lebih Baik
4. Gangguan pola tidur
Gangguan pada pola tidur dan perubahan komposisi dalam tubuh. Seseorang yang mengalami tidur tidak berkualitas akan meningkatkan kadar interleukin di dalam tubuh, yaitu zat yang pro inflamasi. Zat tersebut membuat tubuh mudah untuk mengalami peradangan.
Waktu tidur yang kurang juga memengaruhi fungsi limfosit T yang berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kurangnya tidur pada seseorang juga bisa menyebabkan aktivitas sel NK menurun. Sel NK berfungsi untuk mencegah kanker aktif pada tubuh.
5. Perubahan komposisi dalam tubuh
Berkurangnya aktivitas karena pandemi akan membuat perubahan komposisi dalam tubuh. Perubahan komposisi ini bisa terlihat dari penurunan atau penambahan berat badan yang terjadi. Hal ini dipengaruhi karena lemak dan otot yang ada di dalam tubuh. Sebab terjadinya perubahan komposisi di dalam tubuh, juga memengaruhi tingkat imunitas di dalam tubuh.
Penulis: Fajar Ramadhan
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan