Suara.com - Temuan varian baru virus corona Covid-19 telah membuat para ahli terus bekerja keras untuk meneliti dan melacak keberadaan mereka. Sejumlah negara telah melaporkan munculnya varian baru virus corona itu.
Dua di antaranya yang sering disebut adalah varian baru virus Covid-19 dari Inggris, Afrika Selatan, dan Brazil. Di Indonesia juga dilaporkan temuan varian baru namun jumlahnya baru ratusan
“Kemampuan kita untuk memeriksa terjadinya berbagai sekuensial genetik dari virus yang beredar di Indonesia masih terbatas. Kalau Inggris sudah melaporkan puluhan ribu varian ke bank genom. Indonesia melalui Lembaga Molekuler Eijkman baru melaporkan kurang dari 150-an varian virus Covid-19,” kata Pakar epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, dr. Syahrizal Syarif, MPH.Ph.D., melalui keterangan tertulis yang diterima suara.com, Jumat (5/2/2021).
Ia melanjutkan bahwa biaya yang mahal untuk pemeriksaan sekuensial genetik virus juga turut menjadi kendala sulitnya mengidentifikasi varian baru virus Covid-19 di Indonesia.
Mutasi virus hingga menimbulkan bentuk varian baru, menurut Syahrizal, hal itu termasuk alamiah. Karena menjadi cara virus untuk bertahan hidup. Setiap virus ketika menginfeksi satu induk semang, seperti sel manusia, kemudian bereplikasi dan dapat terjadi mutasi.
"Umumnya mutasi terjadi tidak pada bagian penting dari virus," lanjutnya.
Ia menjelaskan, kebanyakan mutasi virus terjadi pada bagian tanduk seperti spike. Akibat dari mutasi itu yang paling dikhawatirkan adalah karena virus akan lebih mudah untuk masuk ke sel sasaran. Sehingga penularan akan lebih cepat dari sebelumnya.
“Hingga hari ini WHO belum mendapat laporan bukti bahwa varian mutasi virus Covid-19 yang baru ini lebih tinggi tingkat keganasannya. Para ahli juga terus meneliti dampak varian baru ini terhadap tingkat perlindungan vaksin," jelas Syahrizal.
Menurutnya, tidak perlu khawatir berlebihan terhadap munculnya varian baru. Sebab pada dasarnya mutasi dapat terjadi di negara manapun.
Baca Juga: Dua Pebulutangkis RI Jadi Korban Aturan Baru BWF di Tengah Pandemi
"Perlu didukung upaya pemerintah untuk meningkatkan kapasitas pemeriksaan sekuensial genetik terhadap virus yang beredar di dalam negeri," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja