Suara.com - Kabar duka datang dari dunia pendidikan Indonesia. Rektor Paramadina Firmanzah meninggal dunia, Sabtu (6/2/2021) subuh.
Kabar Rektor Paramadina Firmanzah meninggal dunia itu salah satunya datang politisi Partai Demokrat Andi Arief lewat akun Twitter pribadinya, @AndiArief__, hari ini.
Diketahui, bahwa Rektor Paramadina Firmanzah meninggal dunia karena vertigo. Pada banyak kasus, vertigo memeng kerap dialami sejumlah orang.
Pertanyaannya kemudian, mengapa penyakit vertigo bisa berisiko kematian?
Dilansir dari Live Science, masalah utama vertigo berasal dari telinga bagian dalam. Telinga bagian dalam membantu mengatur keseimbangan, dan jika tidak berfungsi dengan baik, seseorang bisa menjadi pusing.
Seseorang mungkin juga mengalami masalah pendengaran atau pusing yang meningkat saat kepala dimiringkan dalam posisi tertentu.
Masalah telinga bagian dalam yang umum menyebabkan vertigo adalah neuritis vestibular, yang biasanya merupakan infeksi virus pada saraf yang paling penting dalam mengatur keseimbangan Anda.
Selain itu bisa juga karena penyakit Meniere, yang merupakan kelainan yang mungkin terjadi akibat perubahan tekanan cairan dan konsentrasi garam di telinga bagian dalam, kata Dr. Andrew Tarulli, ahli saraf neuromuskuler di Institut Neuroscience Atlantik di Overlook Medical Center di Summit, New Jersey.
Ada banyak penyebab lain dari vertigo. Masalah yang memengaruhi batang otak, yang merupakan tempat pusat keseimbangan tubuh berada, juga dapat menyebabkan pusing, kata Dr. Howard Derman, ahli saraf di rumah sakit Houston Methodist.
Baca Juga: Farida Pasha Pemeran Mak Lampir Meninggal, Kenali Gejala Penyakit Vertigo
Dehidrasi, mabuk perjalanan, obat-obatan tertentu, dan tekanan darah turun secara tiba-tiba juga dapat menyebabkan vertigo.
Penyebab lain dari vertigo termasuk multiple sclerosis, stroke dan tumor otak (baik jinak maupun ganas), tetapi sebagian besar kasus vertigo disebabkan oleh masalah telinga bagian dalam, kata Derman.
Vertigo paling sering menyerang orang tua dan lebih banyak dialami oleh wanita daripada pria. Sekitar 30 persen orang berusia di atas 60 tahun memiliki masalah dengan vertigo.
Jatuh, sering kali disebabkan oleh pusing, adalah penyebab utama kematian tidak disengaja pada orang yang berusia di atas 65 tahun, menurut sebuah makalah yang diterbitkan oleh jurnal Frontiers in Neurology.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial