Suara.com - Sebuah tinjauan terhadap jutaan tes darah menunjukkan sejumlah besar hormon manusia dipengaruhi oleh pola musim, meski perubahannya dalam tingkat yang kecil.
Misalnya, tingkat hormon dari kelenjar pituitari, yang membantu mengontrol reproduksi, metabolisme, stres dan laktasi, kebanyakan akan memuncak pada akhir musim panas.
Sama halnya dengan kelenjar perifer yang membantu menghasilkan hormon seks atau hormon tiroid, hormon tersebut juga menunjukkan pola musiman. Hormon ini bergerak cepat di musim dingin.
Sementara itu, hormon testosteron, estradiol, dan progesteron akan mencapai puncaknya pada akhir musim dingin atau musim semi.
Temuan ini memberikan bukti terkuat hingga saat ini bahwa manusia memiliki jam musiman internal, yang entah bagaimana memengaruhi hormon kita dengan cara yang sejalan dengan musim.
"Bersama dengan sejarah panjang studi tentang puncak musim dingin pada fungsi dan pertumbuhan manusia, hormon musiman menunjukkan bahwa, seperti hewan lain, manusia mungkin memiliki musim puncak fisiologis untuk fungsi biologis dasar," tulis peneliti, dilansir Scince Alert.
Mekanisme yang mendasari pergerakan ini masih belum diketahui, tetapi penulis menduga ada sirkuit umpan balik alami yang berperan antara kelenjar pituitari dan kelenjar perifer di dalam tubuh.
Penelitian baru ini adalah studi terbesar dan mencakup sekumpulan besar data kesehatan orang Israel yang mencakup 46 juta setahun. Ini juga menganalisis semua hormon manusia.
Meski begitu, masih diperlukan lebih banyak penelitian berskala besar yang serupa dan di berbagai belahan dunia untuk memverifikasi hasil lebih lanjut.
Baca Juga: Cuaca Pengaruhi Dorongan Seksual, Apakah Musim Hujan Momen yang Tepat?
Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal PNAS pada baru-baru ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental