Suara.com - Mendukung teman, kerabat, atau pasangan yang mengalami gangguan kecemasan harus dilakukan dengan tepat. Sebab menurut psikolog, gangguan kecemasan bisa membuat seseorang sulit untuk berkomunikasi.
"Masalah dengan kecemasan (anxiety) adalah, pasien dapat kesulitan untuk berpikir jernih, dan mengomunikasikan kesusahan dengan cara yang efektif, dan menemukan solusi," kata Sabrina Romanoff, PsyD, psikolog klinis di Lenox Hill Hospital, mengutip dari Insider.
Di saat bersamaan, memberi tahu seseorang yang mengalami kecemasan untuk tetap tenang dan berhenti cemas tidak membantu, bahkan bisa memperburuk situasi.
"Itu sama seperti memberi tahu seseorang yang berdiri di tengah hujan, untuk berhenti merasakan hujan," ungkap Jeffrey M. Cohen, PsyD, asisten profesor psikologi medis di Columbia University Medical Center.
Lalu, bagaimana cara yang tepat mendukung orang yang mengidap gangguan kecemasan? Menurut Romanoff, setidaknya ada empat hal yang sebaiknya tidak dikatakan dan diungkapkan kepada pasien gangguan kecemasan. Apa saja?
1. Berhenti berkata 'jangan khawatir'
Menurut Romanoff, respons ini menyiratkan bahwa orang yang menderita kecemasan memilih melakukannya dengan sengaja. Mengucapkan ini dapat menempatkan kesalahan pada pasien, yang juga menyiratkan bahwa kecemasan dilakukan dengan sengaja.
"Kecemasan tidak bekerja seperti itu. Mengatakan jangan khawatir hanya akan membuat pasien merasa disalahkan," ujar Romanoff.
Ia menyarankan untuk memberi pengertian bahwa masalah yang dihadapi adalah bersama.
Baca Juga: Depresi dan Kecemasan Picu Konsumsi Alkohol di Masa Pandemi Covid-19
2. Jangan Memberi Label
Menurut Romanoff, tidak ada seorang pun yang ingin diberi label yang bisa menyebabkan mereka stres. Memberi label seseorang berdasarkan gejala kecemasan atau masalah kejiwaan mereka, dapat merusak kepercayaan diri seseorang.
3. Setop bertanya alasan khawatir
Kecemasan adalah suatu kondisi yang seringkali memiliki penyebab di luar kendali seseorang. Menurut National Institute of Medical Health, kecemasan terjadi karena beberapa sebab, mulai dari faktor genetik dan trauma masa anak-anak, hingga kondisi kesehatan seperti aritmia jantung atau masalah tiroid yang berkontribusi pada risiko berkembangnya gangguan kecemasan.
"(Menanyakan alasan khawatir) menyiratkan bahwa mereka tidak boleh cemas, dan tanggapan mereka tidak dapat dibenarkan. Dengan mengatakan ini, Anda memposisikan diri melawan orang tersebut, alih-alih menyelaraskan dengan mereka melawan kecemasannya," papar Romanoff.
4. Hentikan mengucap 'nggah usah dipikirin'
Berita Terkait
-
Jangan Terjebak Ekspektasi, Ini Cara Sehat Mengelola Tekanan Sosial
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
Kecemasan Kolektif Perempuan dan Beban Keamanan yang Tak Diakui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Eco-Anxiety Bukan Penyakit: Saat Kecemasan Iklim Menggerakkan Perubahan
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan