Suara.com - Sebuah tim penelitian yang dipimpin oleh seorang profesor Texas A&M University, telah menemukan bahwa beberapa minuman berenergi memiliki efek buruk pada sel-sel otot jantung. Penelitian ini dipublikasikan pada jurnal Food and Chemical Toxicology.
Melansir dari Medical Xpress, penelitian dipimpin oleh Dr. Ivan Rusyn, seorang profesor di Departemen Veterinary Integrative Biosciences (VIBS) di Texas A&M College of Veterinary Medicine & Biomedical Sciences (CVMBS). Para peneliti mengamati kardiomiosit, sel jantung manusia yang tumbuh di laboratorium yang terpapar beberapa minuman energi.
Paparan minuman berenergi menunjukkan peningkatan denyut jantung dan faktor lain yang memengaruhi fungsi jantung.
Ketika ditempatkan dalam konteks tubuh manusia, konsumsi minuman ini telah dikaitkan dengan detak jantung yang tidak tepat, kardiomiopati (penyakit otot jantung yang membuat jantung sulit untuk memompa darah), peningkatan tekanan darah, dan kondisi jantung lainnya.
"Karena konsumsi minuman ini tidak diatur dan dapat diakses secara luas untuk semua kelompok umur, potensi efek kesehatan yang merugikan dari produk ini menjadi subyek perhatian dan penelitian yang dibutuhkan," kata Rusyn.
"Memang, konsumsi minuman berenergi telah dikaitkan dengan berbagai efek buruk kesehatan pada manusia, banyak di antaranya menyangkut efek pada jantung," imbuhnya.
Peneliti juga mempelajari komposisi minuman energi dengan menggunakan metode baru. Dengan membandingkan efek dan konsentrasi bahan yang berbeda di setiap minuman, mereka dapat menyimpulkan bahan mana yang mungkin lebih berkontribusi terhadap efek samping pada kardiomiosit yang dirawat.
Dengan menggunakan model matematika, para peneliti menentukan bahwa kemungkinan adanya teofilin, adenin dan azelat dalam minuman berenergilah yang menjadi zat yang dapat memiliki efek negatif pada jantung.
"Sedikit yang diketahui tentang bahan-bahan yang mungkin berkontribusi pada efek buruk minuman berenergi pada jantung," kata Rusyn.
Baca Juga: Studi: Minum Kopi Tiap Hari Kurangi Risiko Gagal Jantung
Meskipun begitu para peneliti juga menegaskan bahwa masih diperlukan penelitian lebih lanjut tentang bahan-bahan yang diidentifikasi dalam penelitian ini untuk memastikan keamanan konsumsi. Terutama oleh konsumen dengan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien