Suara.com - Makan daging olahan disebut terkait dengan peningkatan risiko berbagai jenis kanker. Bahkan ketika Anda tak memiliki faktor risiko penyakit tersebut.
Melansir dari Eat This, sebuah tinjauan ilmiah baru yang diterbitkan di Advances in Nutrition menunjukkan bahwa risiko kanker mungkin meningkat jika Anda rutin konsumsi daging olahan. Para peneliti mengamati 75 studi yang meneliti hubungan antara konsumsi makanan dari makanan tertentu dan kejadian kanker payudara.
Peneliti menemukan adanya peningkatan risiko kanker pada daging olahan. Daging olahan ini termasuk hot dog, sosis, bacon dan ham yang diawetkan, serta daging deli.
Sebelumnya, MD Anderson Cancer Center mengeluarkan laporan pada tahun 2016 yang mencatat bahwa ketika daging olahan diawetkan, zat penyebab kanker terbentuk serta dapat meningkatkan risiko kanker perut dan kolorektal.
Dalam hal ini, American Institute of Cancer Research merekomendasikan untuk menghindari daging olahan dan membatasi konsumsi daging merah seperti babi, domba, rusa, sapi, dan lainya hanya kurang dari 18 ons per minggu.
Sebagian dari alasan mengapa daging olahan begitu bermasalah juga karena membuat orang cenderung mengabaikan makanan sehat.
"Dalam penelitian sebelumnya, kami memperkirakan bahwa lebih dari 80.000 kasus kanker invasif baru di Amerika di antara orang dewasa berusia 20 tahun ke atas dikaitkan dengan pola makan yang buruk, dan konsumsi daging olahan adalah bagian terbesar dari itu (pola makan tak sehat)," kata peneliti nutrisi Fang Fang Zhang, MD, PhD, dari Universitas Tufts.
Jika Anda tidak tahan untuk berhenti mengonsumsi daging olahan, maka cobalah untuk meningkatkan konsumsi makanan sehat seperti sayuran dan biji-bijian.
Baca Juga: Mengenal Penyebab dan Gejala Kanker Prostat yang Diderita Kak Seto Mulyadi
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter