Suara.com - Sebuah studi baru dari American College of Physicians menemukan bahwa mengonsumsi aspirin dosis rendah setiap hari dapat meningkatkan hasil kehamilan untuk orang yang sebelumnya mengalami keguguran. Studi tersebut telah diterbitkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine.
Melansir dari Healthline, penelitian ini menemukan bahwa manfaat aspirin lebih terasa pada orang yang mulai mengonsumsi aspirin setiap hari sebelum pembuahan. Hasil kehamilan juga lebih besar ketika orang secara ketat mengikuti terapi aspirin dosis rendah, meminumnya antara 4 hingga 7 kali seminggu.
“Ada konsensus yang berkembang bahwa aspirin dosis rendah dapat membantu mereka yang berisiko. Ini harus dimulai dengan baik sebelum kehamilan dan digunakan secara konsisten untuk memiliki efek maksimal,” ujar Dr. Hugh Taylor, ketua departemen kebidanan, ginekologi, dan ilmu reproduksi di Yale School of Medicine kepada Healthline.
Aspirin tidak disarankan untuk semua orang karena risiko pendarahan, jadi penting untuk membicarakan dengan dokter tentang manfaat dan risiko terapi aspirin dosis rendah sebelum mencoba metode ini.
Peneliti dari Emory University dan National Institutes of Health mengevaluasi data kesehatan dari efek aspirin dalam uji coba kehamilan dan reproduksi (EAGeR) yang melibatkan 1.227 orang yang mencoba untuk hamil dan sebelumnya mengalami satu atau dua keguguran.
Para peneliti menemukan bahwa dengan ketat mengikuti rejimen aspirin dosis rendah setidaknya 4 hari seminggu menyebabkan delapan persen kehamilan lebih tinggi, enam persen lebih sedikit, dan 15 persen kelahiran hidup lebih banyak.
Aspirin secara rutin direkomendasikan kepada orang hamil dengan preeklamsia (tekanan darah tinggi selama kehamilan) dan sindrom antifosfolipid (kelainan autoimun yang menyebabkan pembekuan darah).
Taylor mengatakan, preeklamsia dapat berdampak pada pertumbuhan bayi dan berakibat fatal bagi ibu. "Sindrom antifosfolipid dapat menyebabkan keguguran, dan dapat mempengaruhi seseorang untuk preeklamsia," kata Taylor.
Menurut Dr. Jennifer Wu, seorang OB-GYN di Lenox Hill Hospital di New York City, aspirin meningkatkan aliran darah melalui plasenta, yang membantu mengurangi keguguran. “Karena preeklamsia adalah gangguan aliran darah plasenta dan sindrom antifosfolipid adalah gangguan pembekuan darah, pengencer darah seperti aspirin juga dapat membantu mengatasi kondisi ini,” kata Wu.
Baca Juga: Memilukan, Pria Ini Syok Tahu Anak Kembarnya Ternyata Hanya Boneka
Taylor merekomendasikan orang dengan keguguran sebelumnya berbicara dengan dokter mereka jika mereka tertarik pada efek aspirin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat