Suara.com - Pemerintah Indonesia dinilai lagi-lagi membuat target yang tidak realistis terkait penyelesaian pandemi Covid-19. Salah satunya target Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo yang mengatakan ingin Indonesia bebas Covid-19 pada 17 Agustus 2021 nanti.
“Target kita adalah pada perayaan 17 Agustus yang akan datang, maka kita betul-betul harus bebas dari Covid-19. Artinya Covid-19 dalam posisi yang bisa dikendalikan,” kata Doni disiarkan YouTube Pusdalops BNPB.
Namun, Epidemiolog dan peneliti pandemi dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai target itu tidak realistis. Terlebih Indonesia saat ini tidak ditopang dengan data pandemi yang memadai.
"Tentu tidak realistis ya dengan kondisi performa 3T masih jauh dari memadai jangankan optimal. Kemudian 5M juga belum memadai," ujar Dicky saat dihubungi Suara.com, Selasa, (16/2/2021).
Dicky mengatakan, vaksinasi Covid-19 yang kini tengah dijalankan pemerintah Indonesia tidak bisa menjadi jaminan pandemi akan selesai. Terlebih di tengah ancaman munculnya varian baru virus corona.
"Selain butuh waktu untuk mencapai kekebalan kelompok itu, kita itu menghadapi kedatangan begitu banyak strain baru yang berpotensi menurunkan bahkan menghilangkan efikasi vaksin. Sehingga kemampuan 3t itu harus luar biasa, kalau kita tidak mau terbalik kondisinya semakin buruk dan tidak terkendali," ujar Dicky.
"Membuat target oke, tapi harus realistis apalagi data kita jauh dari memadai, bagaimana mau membuat target yang tepat kalau data kita tidak memadai."
Lebih jauh, Dicky mengatakan bahwa manajemen data yang baik akan menghasilkan strategi dan target yg tepat.
"Tanpa adanya manajemen data yang baik dan bersumber dari intervensi testing tracing yang optimal, maka strategi akan tidak efektif apalagi targetnya tentu akan tidak tepat," kata Dicky.
Baca Juga: Kronologis Satu Keluarga Uya Kuya Positif COVID-19, Cinta Kuya Stres Berat
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota