Suara.com - Seiring dengan penurunan jumlah pasien Covid-19, Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet kembali menerima orang tanpa gejala atau OTG.
Sebelumnya, sejak Januari, Wisma Atlet hanya menerima pasien bergejala sedang hingga berat. Sementara pasien Covid OTG dirawat di RSDV Pademangan.
"Rencana kebijakan dari pimpinan dalam waktu dekat kita akan menerima lagi pasien-pasien tanpa gejala karena sudah ada penurunan. Jadi dari Pademangan yang sekarang merawat pasien OTG, nantinya akan dikembalikan lagi ke Wisma Atlet," kata Kepala Sekretariat RSDC Wisma Atlet Kolonel Laut dr. RM Tjahja Nurobi M.Kes. Sp. OT., dalam webinar virtual Satgas Covid-19, Selasa (16/2/2021).
Nurobi menyampaikan, penurunan pasien di Wisma Atlet telah terjadi sejak 24 Januari. Saat ini tingkat keterisian tempat tidur di sana sebanyak 50 persen yang seluruhnya diisi oleh pasien bergejala.
Nantinya, setelah pasien OTG kembali dirawat di Wisma Atlet, maka RSDC di Pademangan akan kembali difungsikan untuk mengisolasi orang-orang yang baru tiba dari luar negeri (repatriasi), papar Nurobi.
"Sejak PPKM mikro kita masih menerima pasien yang bergejala. Mulai hari ini kita menerima kembali pasien OTG. (Pasien) yang berat itu hanya sekitar 10 persen saja. Pademangan masih bisa menerima pasien tanpa gejala, tapi hanya satu tower saja yaitu tower 9, nanti akan digunakan untuk pasien-pasien yang repatriasi," ujarnya.
Hal serupa disampaikan Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia Dr. dr. Lia G. Partakusuma. Sp. PK. Ia menyampaikan bahwa rata-rata perawatan pasjen Covid-19 di ruangan isolasi rumah sakit memang menurun.
Tingkat keterisian tempat tidur di beberapa rumah sakit bahkan ada yang sudah di bawah 60 persen. Namun begitu, menurut Lia, pasien Covid-19 dengan gejala berat masih terbilang banyak di wilayah Jawa.
"PPKM ini membantu untuk yang gejala ringan. Jadi mereka yang terkonfirmasi positif akan mendapatkan tempat, artinya tidak harus ke rumah sakit. Sekarang yang banyak adalah orang-orang yang komorbid, punya penyakit lain, kemudian Covid-19, itu yang berat untuk rumah sakit karena kita harus menyiapkan ICU," tuturnya.
Baca Juga: Sempat Kabur Ngumpet di Gorong-gorong, Pasien Covid di Bojonegoro Meninggal
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas