Suara.com - Belum ada tanda-tanda bahwa pandemi Covid-19 akan segera berakhir. Hingga kini, penyakit yang disebabkan virus corona SARS Cov-2 itu telah menginfeksi lebih dari 112,24 juta orang yang tersebar di 221 negara di dunia.
Setiap hari laporkan jumlah kasus positif baru dan kematian akibat Covid-19 masih sangat tinggi. Update Covid-19 global per 23 Februari 2021 pukul 07.10 WIB, tercatat kasus positif harian bertambah 278.908 infeksi dalam satu hari, sedangkan kematian bertambah 6.365 jiwa.
Vaksinasi dianggap jadi salah satu upaya untuk mengendalikan wabah dan mengurangi jumlah orang yang terinfeksi menjadi parah.
Meski beberapa negara dunia telah memulai program vaksinasi, masih ada kekhawatiran pandemi sulit terkendali jika negara-negara miskin tidak mendapat dosis vaksin yang memadai
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memohon kepada negara-negara kaya untuk memeriksa sebelum memesan vaksin Covid-19, apakah mereka dapat merusak upaya untuk distribusi vaksin ke negara miskin.
Menurut WHO, negara-negara kaya telah mengambil miliaran dosis vaksin sementara beberapa negara di dunia berkembang masih memiliki sedikit atau tidak sama sekali vaksin.
Para pemimpin kekuatan ekonomi Kelompok Tujuh (G7) berjanji akan mempercepat pengembangan dan penyebaran vaksin global dan mendukung akses yang terjangkau dan adil ke untuk Covid-19.
Tetapi, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan upaya itu tentu butuh dana yang besar.
"Bahkan jika Anda memiliki uang, jika tidak dapat menggunakan uang itu untuk membeli vaksin, memiliki uang tidak berarti apa-apa," kata Tedros dikutip Channel News Asia.
Baca Juga: PPKM Mikro Disebut Efektif, Tabanan Nihil Desa Zona Merah Covid-19
Dia mengatakan, pendekatan beberapa negara kaya terhadap produsen untuk mendapatkan lebih banyak vaksin memengaruhi kesepakatan dengan COVAX.
Tedros sebelumnya telah memperingatkan bahwa dunia akan menghadapi bencana kegagalan moral jika vaksin Covid-19 tidak didistribusikan secara adil.
Meski demikian, ia juga memahami adanya tekanan politik yang dihadapi para pemimpin di negara-negara berpenghasilan tinggi.
Menurutnya, para pimpinan negara kaya itu harus bisa memberi tahu para produsen vaksin tentang cara melepas dunia dari pandemi Covid-19.
"Cara terbaik untuk melindungi Anda tidak hanya dengan memvaksinasi Anda, tetapi juga memvaksinasi seluruh dunia, berbagi vaksin dengan seluruh dunia," ucapnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!