Suara.com - Setiap orang memiliki perasaan jijik terhadap hal tertentu. Baik makanan maupun tempat yang dianggap kurang bersih. Namun siapa sangka jika reaksi jijik justru membuat Anda tetap sehat.
Berdasarkan studi baru yang terbit minggu ini di Prosiding Natioinal Academy of Sciences menunjukkan rasa jijik bisa menjadi cara tubuh menghindari infeksi.
Sebenarnya, ini bukanlah ide baru. Charles Darwin berhipotesis bahwa manusia mengembangkan rasa jijik untuk membantu menghindari makanan yang tercemar.
Tetapi memang, ini adalah studi pertama yang secara langsung menguji apakah kepekaan rasa jijik terhadap patogen (organisme penyebab penyakit) dikaitkan pencegahan infeksi.
Penulis studi Aaron D. Blackwell, profesor antropologi di Washington State University mengatakan mereka melakukan penelitian ini dengan menyurvei peserta dari tiga komunitas adat Ekuador Shuar.
Peneliti menilai tingkat rasa jijik mereka pada beberapa hal, seperti menyentuh hewan mati, menginjak kotoran hewan, serta minum minuman jagung fermentasi yang dibuat oleh seorang bergigi busuk mengunyah jagung kemudian meludahkannya ke dalam air dan membiarkannya berfermentasi.
"Semakin tinggi tingkat rasa jijik, semakin rendah tingkat penanda inflamasi mereka, yang mengindikasikan infeksi," kata Blackwell, dilansir Medical Xpress.
Ia menambahkan bahwa hasil studi sementara menunjukkan fungsi dari rasa jijik adalah untuk melindungi terhadap infeksi.
Blackwell, bersama tim peneliti yang dipimpin oleh Tara Cepon-Robins dari University Colorado Springs, juga menemukan tingkat rasa jijik meningkat ketika orang tersebut memiliki akses ke air bersih dan membeli makanan serta mampu menghindari hal-hal yang menjijikkan.
Baca Juga: Pakar Penyakit Menular: Masker Tetap Perlu Dipakai Hingga Tahun 2022
Tetapi dalam komunitas yang lebih bergantung pada kegiatan subsisten seperti berburu dan pertanian skala kecil, tingkat jijiknya lebih rendah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?