Suara.com - Efek samping umum vaksin Covid-19 termasuk sakit kepala dan kelelahan, yang biasanya berlangsung sangat singkat. Tapi, ada beberapa orang yang bisa mengalami efek samping lebih parah dan lama setelah suntik vaksin Covid-19.
Dr Anna Goodman, Konsultan Penyakit Menular di Guy's and St Thomas Hospital di London, mengatakan ketika sistem kekebalan mendeteksi virus sebelumnya, tubuh cenderung memiliki lebih banyak reaksi ketika melihat antigen lagi.
Dr Anna menjelaskan bahwa orang yang sebelumnya pernah terinfeksi virus corona dan menjadi suntikan vaksin Covid-19 kedua bisa mengalami lebih banyak efek samping.
Meskipun sampai sekarang belum ada bukti yang menunjukkan seseorang mengalami efek kesehatan jangka panjang setelah suntik vaksin Covid-19.
Sebelumnya dilansir dari Express, Inggris telah memesak vaksin Pfizer/BioNTech yang masuk sejak 8 Desember 2020. Semua efek samping yang ditimbulkan dari vaksin Pfizer ini pun tercatat dalam aplikasi Gejala Covid ZOE.
Hasilnya, orang-orang yang telah mendapatkan suntikan vaksin Pfizer ini mengaku mengalami efek samping sakit kepala, demam, panas dingin, kelelahan, nyeri otot atau sendi, diare dan mual.
Ada pula yang mengalami rasa sakit, bengkak, kemerahan atau gatal di tempat suntikan. Beberapa orang mungkin memperhatikan bahwa getah bening di ketiaknya membengkak sebagai respons terhadap vaksin Covid-19.
Salah satu efek samping ini adalah tanda bahwa sistem kekebalan telah bekerja keras melindungi tubuh dari virus corona Covid-19. Jika tidak ada efek samping, artinya sistem kekebalan masih proses untuk merespons virus.
Ketahuilah bahwa Anda masih mungkin tertular virus corona setelah vaksinasi, karena tidak ada vaksin Covid-19 yang memberikan perlindungan 100 persen sekarang ini.
Baca Juga: Driver Ojol Dapat Vaksin, Dishub Bantul Bakal Buat Edaran Pendaftaran
Tapi, Anda kecil kemungkinannya untuk sakit parah jika tertular virus corona Covid-19 karena respons ketahanannya. Sementara itu, belum diketahui pasti Anda masih bisa menularkan virusnya ke orang lain atau tidak setelah vaksin.
Meski begitu, masih ada orang yang mungkin ragu suntik vaksin Covid-19, seperti wanita usia subur. Wanita dalam usia subur mungkin ragu untuk suntik vaksin Covid-19 jika mereka berencana hamil.
Sedangkan, Tommys, sebuah badan penelitian telah menjelaskan bahwa tidak ada bukti kalau vaksin Covid-19 menyebabkan masalah kesuburan.
Namun, Public Health England dan Joint Committee on Vaccination and Immunization (JCVI) mengatakan wanita hamil tidak boleh suntik vaksin Covid-19, kecuali mereka berisiko tinggi terkena penyakit parah.
Berita Terkait
-
Jangan Makan Mi Instan Mentah! Ini 5 Bahaya Tersembunyi yang Jarang Diketahui
-
Botox Bikin Mulus Wajah, Tapi Hati-Hati Ini Efek Samping yang Harus Kamu Ketahui
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
Gugatan Suplemen Blackmores di Australia: Ahli Farmasi Unpad Ingatkan Bahaya Vitamin B6 Dosis Tinggi
-
CEK FAKTA: Joe Biden Terserang Kanker Gara-gara Vaksin Covid-19, Benarkah?
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025