Suara.com - India diprediksi akan melakukan vaksinasi Covid-19 secara besar-besaran mulai 1 Maret 2021 besok.
Menurut Mantan Direktur Penyakit menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama, ada dua faktor yang membuat India mampu meningkatkan program vaksinasi.
"Pertama, selain di fasilitas pelayanan kesehatan, pemerintah mulai besok akan mengikut sertakan fasilitas pelayanan kesehatan swasta,"
"Sehingga masyarakat akan mudah mendapat tempat di vaksin di dekat rumah dan lingkungannya, tanpa harus antre, mendaftar dan berbagai prosedur birokrasi lainnya. Tinggal langsung datang saja dgn membawa kartu identitas," kata prof Tjandra melalui keterangan tertulis yang diterima suara.com, Minggu (28/2/2021).
Kemudian faktor kedua, vaksinasi di fasilitas pemerintah sepenuhnya gratis. Sedangkan fasilitas swasta seperti di klinik dan rumah sakit dikenakan biaya 250 rupees, atau sekitar Rp 50 ribu.
"Walaupun di RS yang amat mewah sekalipun, tanpa tambahan biaya apa-apa lagi," imbuhnya.
India mulai melakukan vaksinasi Covid-19 pada 16 Januari 2021. Hingga sekarang total vaksinasi telah mencapai 14,3 juta.
India menargetkan vaksinasi terhadap 300 juta orang sampai Agustus 2021, yang terdiri dari 30 juta petugas kesehatan dan petugas pelayanan publik. Juga 270 juta usia tua dan usia produktif dengan komorbid.
"Jadi tinggi sekali cakupannya, dengan menggunakan dua jenis vaksin, Covishield (Serum Institute of India Ltd) dan Covaxin (Bharat Biotech International Ltd)," paparnya.
Baca Juga: Tragis! Pria Ini Terbunuh Ayam Jago Aduan Piaraannya Sendiri
Mulai 1 Maret 2021, India menyasar vaksinasi Covid-19 terhadap petugas kesehatan dan petugas publik yang belum divaksin pada periode Januari-Februari, lansia di atas 60 tahun, dan usia 45 - 59 tahun dengan komorbid.
India menjadi negara di Asia dengan kasus Covid-19 terbanyak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) wilayah Asia Tenggara mencatat, India pernah melaporkan kasus positif harian di atas 100 ribu pada September 2020.
Tetapi dalam beberapa pekan selama 2021, laporan kasus positif harian di India menurun drastis hingga hanya sekitar 10 ribu per hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial