Suara.com - Sampah plastik di lautan termasuk penyebab polusi air utama. Sementara masalah ini belum selesai, data baru menunjukkan bahwa plastik juga menambah masalah polusi udara, terutama di kota-kota di India.
Selama beberapa tahun para ilmuwan bingung mengapa Delhi lebih rentan terhadap kabut asap tebal dibanding kota-kota tercemar lainnya seperti Beijing.
Penelitian baru mengaitkan hal itu dengan partikel klorida di udara yang membantu pembentukan tetesan air.
Secara umum, partikel klorida ditemukan di dekat pantai karena semburan laut, tetapi udara di Delhi dan pedalaman India mengandung lebih dari yang diperkirakan.
Awalnya, sumber tersebut dianggap berasal dari unit pabrik di sekitar Delhi yang mendaur ulang elektronk yang menggunakan asam klorida untuk membersihkan dan memproses logam.
Namun, penelitian baru menunjukkan hal berbeda. Ada polutan lain yang meningkat bersamaan dengan partikel klorida. Sidik jari kimiawi cocok dengan pembakaran plastik dan sampah rumah tangga yang mengandung plastik.
Jumlah kandungan klorida yang tinggi diperkirakan menjadi penyebab setengah kejadian kabut asap di Delhi.
Di negara-negara berpenghasilan rendah, dilansir The Guardian, sekitar 90% sampah berakhir di tempat pembuangan terbuka atau dibakar di udara terbuka.
Berdasarkan data peneliti dari London's King's and Imperial Colleges, jelaga dari pembakaran sampah terbuka memiliki dampak pemanasan global yang setara dengan 2% hingga 10% emisi karbondiosida secara global.
Baca Juga: Atasi Masalah Sampah Plastik, KLKH Lakukan Tiga Pendekatan Ini
Plastik yang terbakar juga menghasilkan dioksin dan polutan beracun lainnya yang dapat bertahan dalam rantai makanan.
Salah seorang peneliti studi baru ini, James Allan dari Universitas Manchester, menjelaskan bahwa klorida tambahan dapat mendorong reaksi kimia yang berakibat pada penurunan hasil tanaman sebesar 20% hingga 30% di India.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan