Suara.com - Enam penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang yang sudah terjangkit Covid-19 mungkin tidak perlu mendapatkan dosis vaksin kedua. Studi yang mengamati respons kekebalan ini menunjukkan bahwa sementara suntikan pertama memberi penyintas Covid-19 dorongan besar, suntikan vaksin kedua membuat sedikit perbedaan.
Bagi seseorang yang pernah terjangkit Covid-19, suntikan pertama seperti booster dan mereka bahkan bisa memiliki efek samping seperti seseorang yang mendapatkan dosis vaksin kedua.
"Argumennya masuk akal bahwa orang yang sudah terinfeksi, memiliki antibodi terhadap virus, secara masuk akal hanya mendapatkan satu dosis," kata Dr. Paul Offit, direktur Pusat Pendidikan Vaksin di Rumah Sakit Anak Philadelphia, dikutip dari USA Today.
Karena suntikan kedua tidak diperlukan, maka jatah vaksin tersebut bisa dialokasikan ke orang lain yang lebih membutuhkan. Namun demikian, tidak ada bahaya jika penyintas Covid-19 ingin tetap mendapatkan suntikan kedua.
Florian Krammer, profesor mikrobiologi di Icahn School of Medicine di Mount Sinai di New York City yang memimpin salah satu studi terbaru menyebut tantangannya adalah mengidentifikasi siapa yang tidak membutuhkan dosis kedua itu.
"Penerapannya mungkin tidak semudah itu," kata Krammer. Hal ini tidak terlepas dari diagnosis Covid-19 dan kejelasan apakah tingkat antibodi tertentu perlu dilindungi.
Tes antibodi, juga dikenal sebagai tes serologi, mendeteksi protein yang dibuat oleh sistem kekebalan sebagai respons terhadap infeksi.
Menurut penelitian Krammer, yang diposting pada awal bulan tetapi belum ditinjau oleh rekan sejawat, orang yang sebelumnya terinfeksi yang mendapatkan suntikan pertama memiliki respons kekebalan serupa dengan seseorang yang belum terkena Covid-19 yang mendapatkan suntikan kedua.
Dan bidikan kedua itu hanya menambahkan sedikit perlindungan ekstra, studi tersebut menemukan.
Baca Juga: Sebanyak 11.186 Pedagang di Bantul Diajukan Dapat Vaksin Tahap 2
"Mengubah kebijakan untuk memberi orang-orang ini hanya satu dosis vaksin tidak akan berdampak negatif pada titer antibodi mereka, menghindarkan mereka dari rasa sakit yang tidak perlu dan membebaskan banyak dosis vaksin yang sangat dibutuhkan," kesimpulannya.
Studi baru lainnya, pracetak dari University of Maryland, menunjukkan bahwa 41 petugas kesehatan yang pulih dari Covid-19 memiliki lebih banyak antibodi setelah suntikan pertama daripada 69 rekan mereka yang tidak tertular virus setelah suntikan kedua.
Tapi pertimbangan serius dari opsi tidak memberikan suntikan vaksin kedua bagi penyintas Covid-19 ini masih membutuhkan lebih banyak data.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar