Suara.com - Pernah membaca di medsos mengenai keluarga yang membutuhkan donor plasma konvalesen dari orang yang sudah sembuh (penyintas) Covid-19? Ternyata Palang Merah Indonesia (PMI) tidak menyarankan langkah tersebut, lho.
Ketua Bidang Unit Donor Darah (UDD) PMI Pusat, dr. Linda Lukitari Waseso, mengatakan plasma konvalesen tidak bisa diminta dari keluarga.
"Plasma konvalesen itu tidak bisa diminta dari keluarga. Banyak terjadi di medsos, 'diperlukan pendonor golongan darah A atau O', minta ke kami (untuk ambil plasma darah). Itu tidak bisa seperti itu," ujar dr. Linda dalam acara Talkshow di YouTube BNPB, Senin (1/3/2021).
Dr. Linda menegaskan jika PMI tidak bisa menerima keluarga pencari donor yang membawa pendonor plasma konvalesen ke PMI. Lalu plasma darah tersebut dibawa keluarga pencari donor untuk diberikan kepada pasien Covid-19 yang dibutuhkan.
"Tidak bisa datang ke PMI, bawa pendonornya, 'Ini saya perlu plasma.' Jadi ini pendonornya diambil plasma darahnya. Jadi misalnya seperti itu, tidak bisa," tegas dr. Linda.
Adapun prosedur permintaan plasma konvalesen penyintas Covid-19 harus datang dari dokter dan pihak rumah sakit, dengan mengisi formulir. Setelahnya PMI akan menyerahkan plasma tersebut kepada pihak rumah sakit untuk digunakan.
"Jadi ada formulir permintaan dari dokter yang merawat, sehingga dengan adanya formulir itu, Palang Merah Indonesia (PMI) baru bisa memberikan plasma konvalesen. Jadi harus permintaan dari rumah sakit," jelas dr. Linda.
"Dari rumah rumah sakit, dokter yang merawat mengisi formulir yang ada di rumah sakit, kemudian dikirim ke Palang Merah Indonesia," sambungnya.
Adapun untuk mencari ketersediaan stok plasma konvalesen, PMI sudah bekerjasama dengan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Nasional, masyarakat atau pihak rumah sakit bisa menghubungi Call Center 117 Extension 5.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Menurun, Permintaan Plasma Konvalesen Mulai Berkurang
"Selain mencari plasma konvalesen, juga bisa untuk mengetahui apakah ketersediaan dan lain-lain. PMI ada yang namanya Ayo Donor buka saja, mana yang lebih cepat sama saja," pungkas dr. Linda.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja