Suara.com - Di tengah pandemi Covid-19 ini, hoaks menyebar seperti api melalui media sosial. Terbaru, hoaks menyasar pada isu seputar vaksin Covid-19 yang kini tengah gencar diberikan. Padahal menurut Henry Bernstein, DO, MHCM, seorang dokter anak di Cohen Children's Medical Center – Northwell Health, New York, yang saat ini tengah bertugas di Komite Penasihat untuk Praktik Imunisasi CDC, kepercayaan publik sangat penting untuk menyukseskan program vaksinasi dan mengakhiri pandemi.
Dilansir dari Everyday Health, dr. Bernstein membagikan 7 mitos vaksin Covid-19 yang perlu kamu tahu.
Mitos 1: Vaksin Covid-19 dikembangkan dengan sangat cepat sehingga perusahaan obat mengambil jalan pintas dalam hal keamanan.
Fakta: Meskipun virus penyebab Covid-19 pertama kali dilaporkan pada akhir 2019, para ilmuwan telah melakukan penelitian bertahun-tahun tentang virus corona penyebab SARS (sindrom pernapasan akut parah) dan MERS (sindrom pernapasan Timur Tengah) dan mengembangkan kemungkinan vaksin untuk melawan virus ini.
Vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Pfizer (dalam hubungannya dengan BioNTech) dan Moderna, yang menggunakan molekul genetik yang disebut messenger RNA (mRNA), merupakan hasil langsung dari penelitian tersebut.
“Vaksin bergantung pada teknologi, mRNA, yang telah dipelajari selama lebih dari satu dekade, setidaknya sejak wabah awal MERS,” kata Jennifer Horney, PhD, profesor epidemiologi di Pusat Penelitian Bencana di Universitas Delaware di Newark.
Dr. Horney menambahkan bahwa para peneliti di Pfizer dan Moderna melakukan uji klinis yang ketat terhadap vaksin mereka yang melibatkan puluhan ribu peserta untuk mengevaluasi keamanan dan efektivitas.
“Penelitian terus berlanjut saat vaksin mulai didistribusikan,” katanya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) melaporkan bahwa reaksi merugikan terhadap vaksin baru hanya sedikit, dengan efek samping yang paling sering dilaporkan adalah nyeri di tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, nyeri sendi, dan demam - dan ini berlangsung hanya beberapa hari.
Baca Juga: Pernah Terpapar, Besok Wakil Wali Kota Bandung Disuntik Vaksin Covid-19
Beberapa orang pernah mengalami reaksi alergi yang parah dan kelumpuhan wajah sementara setelah vaksinasi. Insiden ini cenderung menjadi berita utama, tetapi jarang terjadi.
Mitos 2: Vaksin Covid-19 akan mengubah DNA Anda.
Fakta: Vaksin mRNA memang dibuat menggunakan teknologi genetik, tetapi tidak memengaruhi DNA seseorang dengan cara apa pun. CDC menjelaskan bahwa mRNA dalam vaksin memberi petunjuk kepada sel tentang cara menghasilkan sejenis protein yang mirip dengan protein di permukaan virus corona. Ini memicu sistem kekebalan untuk menghasilkan antibodidi dalam aliran darah yang siap melawan infeksi virus corona yang akan datang.
MRNA dari vaksin tidak pernah memasuki inti sel dan tidak memengaruhi atau berinteraksi dengan DNA seseorang, CDC menegaskan.
Mitos 3: Vaksin dapat membuat Anda terinfeksi virus corona.
Fakta: Vaksin mRNA tidak mengandung virus hidup dan tidak berisiko menyebabkan penyakit pada orang yang divaksinasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
Terkini
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis