Suara.com - Hari ini tepat satu tahun pandemi Covid-19 dikonfirmasi di Indonesia. Pada 2 Maret 2020 lalu, kasus pertama dikonfirmasi dengan pasien yang diidentifikasi sebagai pasien 01 Covid-19.
Masih membekas di ingatan sejumlah pernyataan Terawan Agus Putranto yang kala itu masih menduduki jabatan Menteri Kesehatan, mengumumkan kasus pertama Covid-19.
Namun kala itu, alih-alih meningkatkan kesadaran masyarakat seputar virus corona, ia bersama beberapa pejabat publik lainnya justru menganggap remeh pandemi Covid-19. Tidak jarang juga ia malah melempar pernyataan kontroversial di awal pandemi.
Berikut beberapa pernyataan mantan Menkes RI periode 2019-2020 yang kini sedang menggodok Vaksin Nusantara untuk Covid-19 itu, yang menimbulkan polemik dan berhasil dirangkum suara.com, Selasa (2/3/2021).
1. Antisipasi Covid-19 dengan doa
Pada awal-awal Covid-19 belum terdeteksi di Indonesia, banyak yang mempertanyakan kemampuan Indonesia untuk mendeteksi virus yang telah memakan korban hingga 8000 jiwa ini.
Tapi, Menkes Terawan hampir tidak memberikan jawaban yang teknis. Ia diketahui selalu berkata bahwa semua karena doa.
"Secara medis adalah doa, semua karena doa. Saya yakin doalah," ungkap Menkes waktu itu.
2. Anjuran minum herbal
Baca Juga: Wakil Wali Kota Bandung Alami Ini Usai Disuntik Vaksin Covid-19
Setelah Covid-19 resmi masuk ke Indonesia, bahkan hingga kini angka kasus positif sudah mencapai lebih dari 1,3 juta kasus. Saat itu di awal pandemi publik mempertanyakan kesiapan Indonesia dalam penanganan virus ini. Alih-alih memberi jawaban, Menkes Terawan mempromosikan jamu sebagai penguat daya tahan tubuh.
Bahkan, setelah pasien positif 01, 02, dan 03 dinyatakan sembuh, Menkes Terawan membawa oleh-oleh dari Jokowi yang berisi ramuan herbal, yakni jamu, untuk diminum ketiga survivor itu sebagai doping daya tahan tubuh.
3. Covid-19 tidak lebih hebat dari difteri
Pernyataan lain juga terlontar dari Menkes Terawan saat berkunjung ke RS Mitra Keluarga Depok, pasca 2 warga Depok dinyatakan positif Covid-19. Terawan menyebut bagaimana Covid-19 tidak lebih hebat dari difteri.
"Yang penting dilakukan tindakan hidup sehat. Kita semua lakukan seperti biasa, apa yang berbeda, enggak ada. Difteri yang begitu hebat kita nggak ada takutnya. Apalagi ini corona," ungkapnya saat itu.
4. Salahkan rakyat beli masker
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial