Suara.com - Makan dan gerak tubuh saling terkait. Makan terlalu banyak tetapi aktivitas fisik rendah bisa berdampak berat badan berlebih, bahkan obesitas dalam jangka waktu lama.
Ketua umum Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) DR. dr. Nurpudji Taslim. Sp.KG.(K), MPH., mengatakan bahwa porsi makan harian harus disesuaikan dengan aktivitas fisik yang dilakukan agar seimbang.
"Kita kembali ke balance diet. Jadi makanan itu kita konsumsi sesuai dengan kebutuhan, sesuai dengan berat badan, sesuai dengan aktivitas. Jadi kalau misalnya aktivitasnya besar tentu kebutuhannya besar. Tapi kalau aktivitasnya biasa, ya kebutuhannya juga sedikit," kata dokter Pudji dalam webinar Hari Obesitas Dunia, Rabu (3/3/2021).
Terpenting, lanjut dokter Pudji, adalah menentukan komposisi makanan yang mengandung cukup karbohidrat, lemak, dan protein. Komposisi seimbang yang dianjurkan ahli gizi adalah dengan 60 persen karbohidrat, 10-15 persen protein dan 25 persen lemak.
Dokter Pudji juga mengingatkan agar tidak terlewat mengonsumsi sayur dan buah. Kedua jenis makanan itu banyak mengandung vitamin dan mineral serta tinggi serat.
"Itu bisa menyebabkan pembentukan tubuh lebih cepat. Jadi dengan sendirinya untuk absorpsi dari lemak akan berkurang di usus, ini bisa mencegah tetap dalam keadaan sehat dan tidak terjadi kenaikan berat badan," jelasnya.
Dokter juga menyarankan agar pencegahan obesitas mulai dilakukan sejak anak-anak. Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD., mengatakan bahwa obesitas bisa mengubah bentuk sel lemak anak.
"Anak-anak yang kecil ini sangat penting untuk diintervensi dulu karena sekali obes waktu kecil maka sel-sel lemak itu terbentuk akan sulit diperkecil. Jadi susah membuat kurus lagi saat masa berikutnya," jelas dokter Suas.
Anak-anak juga perlu diajarkan agar konsumsi makanan seimbang dan cukup aktivitas fisik.
Baca Juga: Catatan Kemenkes untuk Hari Obesitas Dunia: Banyak Diidap Kaum Perempuan!
Berita Terkait
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!