Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan prediksi hampir 2,5 miliar orang di seluruh dunia, atau satu dari empat orang, akan mengalami gangguan pendengaran pada 2050 mendatang.
Selain itu, dalam Laporan Pendengaran Dunia yang terbit Selasa (2/3/2021) juga menyebutkan setidaknya 700 juta dari orang-orang ini akan membutuhkan perawatan masalah pendengaran.
Namun semua itu tidak akan terjadi apabila ada tindakan pencegahan yang diambil sejak dini.
"Gangguan pendengaran yang tidak diobati dapat berdampak buruk pada kemampuan orang untuk berkomunikasi, belajar, dan bekerja. Itu juga berdampak pada kesehatan mental serta kemampuan mereka dalam berhubungan dengan orang lain," kata Tedros Adhanom. Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.
Berdasarkan laporan, dilansir laman resmi WHO, banyak perawatan telinga dan pendengaran di sebagian besar negara di dunia belum terintegrasi ke dalam sistem kesehatan nasional.
Karenanya, mengakses layanan perawatan adalah tantangan bagi penderita penyakit telinga dan gangguan pendengaran.
WHO mengatakan kesenjangan paling mencolok ada pada kapasitas sumber daya manusianya. Di antara negara berpenghasilan rendah, sekitar 78% memiliki kurang dari satu spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) per satu juta penduduk.
Tak hanya itu, 93% negara memiliki kurang dari satu audiolog per satu juta, dan hanya 17% negara yang memiliki satu atau lebih ahli terapi wicara per satu juta.
Kesenjangan ini dapat ditutup melalui integrasi perawatan telinga dan pendengaran ke dalam perawatan kesehatan primer melalui strategi seperti pembagian tugas dan pelatihan.
Baca Juga: Ketahui Bahaya Penggunaan Cotton Bud untuk Mengorek Kotoran Telinga
Di negara dengan proporsi profesional perawatan telinga dan pendengaran yang relatif tinggi juga terdapat distribusi spesialis yang tidak merata. Hal ini tentu menjadi halangan bagi masyarakat uang membutuhkan perawatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!