Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memperingatkan semua produsen makanan bayi harus memperhatikan bahan kimia beracun ketika menguji produknya untuk mengetahui potensi bahaya.
"Kami menghargai perhatian Anda atas kewajiban memeriksa bahan kimia, termasuk elemen beracun, saat melakukan analisis bahaya," tulis Susan Mayne, direktur Pusat FDA untuk Keamanan Pangan dan Nutrisi Terapan, dalam surat yang ditujukan untuk semua produsen dan pengolah makanan bayi.
Peringatan ini dibuat satu bulan setelah kongres menemukan beberapa produsen secara sengaja menjual makanan bayi mengandung logam berat beracun tinggi.
Dalam surat tersebut FDA juga memberi tahu bahwa paparan unsur beracun pada makanan bayi dianggap sangat serius, terutama dalam melindungi kesehatan serta keselamatan kelompok termuda dan paling rentan dalam populasi.
"Ketika tingkat unsur beracun atau bahan kimia lain dalam makanan terbukti menimbulkan risiko kesehatan, FDA mengambil langkah untuk menarik makanan dari pasar," lanjut FDA, dilansir CNN.
Keputusan tersebut menunjuk pada keputusan pengadilan federal AS pada Januari yang memaksa satu perusahaan AS menghentikan pendistribusian produk minuman tercemar yang mengandung arsen anorganik berbahaya.
Bulan lalu penyelidik kongres memeriksa dokumen internal empat produsen makanan bayi terkemuka, yaitu Perusahaan Nutrisi Kacang Beech, Gerber, produsen produk Happy Baby Nurture, Inc., dan perusahaan yang menjyak makanan bayi Earth's Best Organic Hain Celestial Group, Inc.
Di dalam dokumen tercatat produk mereka mengandung kadar logam berat jauh di atas batas yang ditetapkan FDA dan Badan Perlindungan Lingkungan AS.
"Logam beracun seperti arsenik, timbal, kadmium, dan merkuri dalam makanan bayi melebihi kadar yang diperbolehkan ahli dan badan pemerintah," kata Perwakilan Demokrat Raja Krishnamoorthi dari Illinois, ketua Sub-komite DPR untuk Kebijakan Ekonomi dan Konsumen.
Baca Juga: Tak Sengaja Menelan Baterai Kancing, Bayi 17 Tahun Meninggal
Terlepas dari jenisnya, baik organik atau tidak, kadar logam beracun dalam makanan bayi tersebut masih tinggi.
Pada saat itu empat perusahaan di atas mengatakan bahwa mereka menerapkan pengujian ketat dan standar kualitas untuk produk yang dijual.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
-
Pidato Perpisahan Sri Mulyani: Hormati Ruang Privacy Kami!
Terkini
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!